PALEMBANG, HARIANBANYUASIN.COM - Pj Gubernur Sumsel, Elen Setiadi mengungkap jika kasus karhutla di Sumsel cukup tinggi.
Berdasarkan data di tahun 2023, ada tiga kabupaten tertinggi kasus karhutla di Sumsel. Yakni Kabupaten Ogan Kemering Ilir (OKI), Banyuasin dan Musi Banyuasin (Muba).
Guna mengantisipasi musibah tahunan tersebut, digelar rakor aktivasi posko pengendalian karhutla di Sumsel.
BACA JUGA:Resmikan Posko dan Kukuhkan Tim Relawan ASTA Suak Tapeh: Kami Siap Menangkan ASTA, Harga Mati
Rakor dihadiri Pj Sekda Sumsel, Bupati/Walikota se-Sumsel, perwakilan pihak perusahaan, Manggala Agni dan BPPD Provinsi serta BPBD Kab/Kota, Rapat koordinasi juga diikuti BNPB Republik Indonesia via zoom meeting.
Dikatakan Pj Gubernur Sumsel, dengan kondisi lahan gambut kondisi kebakaran lebih mudah terjadi sehingga di tiga wilayah tersebut sangat berpotensi terjadi karhutla.
Bahkan, secara data yang ada, Sumsel menjadi penghasil emisi terbanyak ke-2 di Indonesia.
BACA JUGA:NGERADAK KAMPUNG, Pasangan ASTA Berbaur dengan Masyarakat Mariana Banyuasin
"Ya, penyumbangnya dari tiga daerah itu," ucap Elen.
Dan sejauh ini, data hingga 22 Juli 2024 telah terpantai 9 hotspot.
Sementara, Pj Bupati Banyuasin Muhammad Farid menanggapi terkait Kabupaten Banyuasin sebagai salah satu wilayah rawan karhutla, pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak terkait.
BACA JUGA: Tinjau Progres Pembangunan Tol Kapalbetung, Pj Gubernur Sumsel Optimis Tahun Ini Rampung
BACA JUGA:Awas Tertipu ! Akun Palsu Askolani Muncul, Bidik Korban dengan Minta Sejumlah Uang