Perbudakan Modern, Buruh belum Sejahtera?

Senin 20-05-2024,10:56 WIB
Reporter : Yulianah
Editor : Fidiani

PANGKALAN BALAI, HARIANBANYUASIN.COM - Hari Buruh Internasional atau May Day diperingati setiap tanggal 1 mei di seluruh dunia.

Organisasi Buruh Internasional (ILO) menetapkan tema hari buruh internadional berdasarkan isu global yang hangat diperbincangkan, yaitu mengacu pada dua isu utama yang menjadi sorotan.

Pertama, tingkat pengangguran global yang tinggi dengan perkiraan angka pengangguran mencapai 200 juta orang lebih di tahun 2024. 

BACA JUGA:Kriminal Makin Menjadi, Butuh Solusi Hakiki

BACA JUGA:Program Cuti Ayah, Mampukah Bangun Generasi Berkualitas

Kedua, kesenjangan sosial yang semakin melebar. Ketimpangan antara kaya dan miskin semakin parah, hingga diperkirakan 1 persen populasi terkaya di dunia menguasai lebih dari setengah kekayaan global.

Sehingga, aksi buruh tahun ini masih akan memperjuangkan keadian sosial dan pekerjaan yang layak untuk semua.

Selain itu, aksi buruh turut mengangkat isu kesenjangan gender di tempat kerja.

BACA JUGA:Harga Beras Melejit, Rakyat Menjerit

BACA JUGA:Indonesia Darurat Polusi Sampah, Islam Beri Solusi Nyata

ILO mencatat bahwa kesenjangan ini masih marak terjadi,terutama di negara-negara berkembang. 

Membangun kebersamaan antara buruh dan penguasa dalam hubungan industrial agar terjalin kerjasama yang lebih harmonis secara nasional.

Penetapan hari buruh internasional sebagai hari libur nasional diperkuat kembali dengan Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 menteri tentang hari libur nasional dan cuti bersama tahun 2024.(tirto.id/26 april 2024) 

BACA JUGA:Mitigasi Bencana Banjir dalam Sistem Islam

BACA JUGA:Remaja Gaul, Harus Pacarankah?

Kategori :

Terkait