BACA JUGA:Kala Ibu Muda Tersandera Algoritma Media
Walhasil, semuanya disikapi hanya dengan sabar terhadap ujian dan menerimanya sebagai ketetapan yang membuat kita pasrah menerimanya.
Banjir ini terjadi bukan tanpa sebab. Jika kita telusuri, sebab utama banjir adalah banyaknya lahan di negeri ini yang dialihfungsikan tidak sebagaimana mestinya.
Selama ini, sungai merupakan tempat bermuaranya air hujan. Akan tetapi, saat ini terjadi pendangkalan sungai, maka curah hujan yang besar mengakibatkan luapan air hingga terjadi banjir.
Belum lagi tidak adanya kesadaran masyarakat di sekitar bantaran sungai untuk tidak membuang sampah di sungai.
Kesadaran yang tidak dimiliki oleh masyarakat, berpotensi memicu terjadinya banjir disebabkan air sungai yang tidak lancar mengalir.
Di samping itu, lahan-lahan gambut yang fungsi awalnya sebagai tempat resapan air, kini banyak ditimbun untuk pembangunan industri properti, seperti perumahan dan villa.
Dengan demikian, ketika curah hujan tinggi dan daerah resapan air berkurang, akibatnya terjadilah banjir.
Penebangan hutan dan pembuangan sampah di sungai hingga aliran air mengalami penyumbatan, menyebabkan air meluap ke daratan.
Fakta ini menunjukan adanya kerusakan yang disebabkan oleh tangan-tangan manusia.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman "Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan perbuatan tangan manusia; Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)." (QS. Ar-Rum 30: Ayat 41).
Ayat diatas mengingatkan kita bahwa kerusakan yang terjadi adalah karena ulah tangan manusia.
Kerusakan ini terjadi akibat keserakahan nafsu manusia yang melakukan eksploitasi lahan besar-besaran.
Eksploitasi ini tidak lepas dari hadirnya korporasi yang mencari keuntungan tanpa memperhatikan kerusakan alam yang ditimbulkan serta kerugian yang dialami oleh manusia.
Keserakahan itu didukung oleh sistem kapitalisme dan juga penguasa yang lemah dalam menentukan kebijakan.
Sudah seharusnya penguasa tidak hanya mengejar target reputasi dan tergesa-gesa akibat target kilat para investor hingga tidak memperhatikan kerusakan ekologis dan manusia disekitarnya.