Buyout adalah strategi di mana startup membeli saham dari pemegang saham lain, termasuk investor awal atau pendiri yang mungkin ingin keluar dari perusahaan.
Dengan mengendalikan lebih banyak saham, startup dapat mengambil alih pengelolaan dan mengarahkan bisnis sesuai visi dan strategi mereka sendiri.
Buyout juga memberikan fleksibilitas dalam merancang struktur kepemilikan dan menghilangkan potensi konflik kepentingan antara pemegang saham yang berbeda.
Ini dapat menjadi langkah penting untuk melestarikan budaya dan arah perusahaan.
3. Merger: Menggabungkan Kekuatan dengan Entitas Bisnis Lain
Merger adalah strategi di mana dua perusahaan atau lebih bergabung untuk membentuk entitas bisnis yang lebih besar.
Melalui merger, startup dapat menggabungkan sumber daya, keahlian, dan pelanggan dengan perusahaan lain, menciptakan sinergi yang dapat memberikan manfaat luar biasa.
Merger dapat membantu startup untuk mengatasi tantangan finansial, memperluas jangkauan pasar, dan memperkuat posisi bersaing di industri mereka. Penting untuk memilih mitra merger dengan cermat agar nilai tambah dapat dihasilkan dari kolaborasi ini.
4. Menjaga Kemandirian: Strategi dalam Skuisisi
Meskipun skuisisi dapat menjadi solusi untuk meningkatkan keberlanjutan, banyak startup ingin tetap mempertahankan kemandirian dan budaya perusahaan mereka.
Untuk mencapai ini, penting untuk merancang perjanjian skuisisi dengan hati-hati.
Salah satu langkah strategis adalah meminta untuk tetap beroperasi sebagai unit bisnis independen di bawah naungan perusahaan yang mengakuisisi.
Dengan mempertahankan otonomi operasional, startup dapat terus berinovasi dan menjaga esensi identitas mereka.
5. Fokus Pada Profitabilitas dan Efisiensi Operasional
Seringkali, startup terlalu terburu-buru untuk melakukan ekspansi yang cepat tanpa memperhatikan profitabilitas.
Salah satu kunci keberlanjutan adalah fokus pada mencapai titik impas dan mencapai profitabilitas secepat mungkin.