Ketabahan dan keistiqomahan iman mereka telah dikabarkan Rasulullah Saw. dalam sebuah hadis, sungguh benar apa yang telah Rasulullah Saw. sabdakan tentang bumi Syam, yang Palestina, termasuk Gaza ada di dalamnya.
“Ketahuilah, sesungguhnya iman pada saat terjadi beragam fitnah berada di Syam.” (HR. Ahmad).
BACA JUGA:Pemimpin Amanah dalam Memegang Amanat
Ketangguhan rakyat Palestina dalam menjalani siksaan demi siksaan dari penjajah zionis yahudi, seharusnya menjadi sekolah besar bagi seluruh masyarakat dunia, utamanya para pemimpin negeri-negeri muslim, untuk bersatu, melakukan perlawanan dengan mengirimkan tentara-tentara terbaiknya, untuk membela marwah agama, melindungi tanah Palestina dan menyelamatkan saudara muslimnya.
Sikap Pemimpin Muslim
Demontrasi, kutukan, boikot, pemutusan hubungan diplomatik, dan berbagai upaya yang menyudutkan zionis yahudi, nyatanya tidak membuat mereka menghentikan perang liciknya.
Berbagai media merilis, sesaat usai genjatan senjata pada Jum'at lalu, dengan brutal zionis yahudi langsung membombardir Gaza. Tak kurang dari 20 jam, ada 600 jiwa yang wafat. Korban terbanyak adalah warga sipil, anak-anak dan wanita. Tercatat, sudah 15.500 warga Palestina yang meninggal (CNBC Indonesia NEWS 05/12/2023).
Walaupun kebiadaban agresor yahudi terpampang jelas, namun sayangnya para pemimpin negeri-negeri muslim tetap bungkam dan membuang muka. Yang tampak hanyalah wajah hipokrit (muka dua).Di depan mengecam dan mengutuk di sisi lain berkelindan tetap menjalin kerjasama diplomatik dan ekonomi.
BACA JUGA:Rakyat Sibuk Berjibaku, Elit Partai Hanya Duduk Menunggu
Sejak agen Inggris Mustafa Kemal Atta Turk menghapus Khilafah (sistem pemerintahan Islam) pada tahun 1924, lalu menggantinya dengan sistem demokrasi kapitalis, maka bercokollah sekat bangsa-bangsa (nasionaliasme) yang dihembuskan oleh Barat, muncullah keegoan pemimpin negeri-negeri muslim utamanya negara Arab.
Apalagi, makin kuatnya cengkraman sekularisme. Tahta menjelma menjadi Tuhan-Tuhan baru, membuat empati terhadap penderitaan saudara muslimnya musnah. Seiring menguatnya ketergantungan politik terhadap Amerika Serikat, yang notabenenya pendukung utama zionis yahudi.
Menyongsong Kemenangan
Gigihnya perjuangan, darah dan airmata rakyat Palestina telah membuktikan ketangguhan iman dan gigihnya dalam perjuangan. Lantas, bagaimana dengan kita ?
BACA JUGA:Melahirkan Generasi Anti Bullying, Mungkinkah?
Sudah seharusnya kita berdiri di shaf paling depan, membela, dan membantu perjuangan saudara kita. Walaupun terhalang oleh sekat negara bangsa (nasionalisme).
Kita masih bisa melakukan banyak cara, mulai dari berdoa, mengirimkan donasi terbaik, membelanya dari serangan fitnah keji musuh dan anteknya, yang menyasar pejuang Hamas dan para mujahid.