Seperti Jupiter, Saturnus juga memiliki badai raksasa di atmosfernya.
Salah satu yang paling terkenal adalah Badai Saturnus Utara, yang terjadi selama beberapa dekade terakhir. Badai ini memiliki pola unik yang menyerupai matahari terbenam.
Saturnus dikelilingi oleh lebih dari 80 bulan (moonlet) yang telah diidentifikasi dan dinamai, dan masih ada banyak yang belum dijelajahi.
Satu bulan terkenal di Saturnus adalah Titan, yang merupakan bulan terbesar dan memiliki atmosfer yang tebal.
Titan bahkan memiliki sungai dan danau dari hidrokarbon cair di permukaannya.
Meskipun kita sering mengaitkan penemuan cincin Saturnus dengan Galileo, itu sebenarnya adalah seorang ilmuwan Belanda bernama Christiaan Huygens yang pertama kali melihat cincin-cincin tersebut melalui teleskop pada tahun 1655.
Namun, penemuan Huygens ini tidak sepenuhnya dapat dipercaya karena ia salah menginterpretasi cincin tersebut sebagai dua objek yang terpisah.
Misi Cassini-Huygens adalah salah satu misi penjelajahan ruang angkasa terpanjang dan paling sukses dalam sejarah.
Misi ini dilakukan oleh NASA, ESA, dan ASI (Agen Antariksa Italia) dan telah memberikan banyak data berharga tentang Saturnus dan bulannya selama hampir dua dekade.
Ada kerucut batuan besar di luar cincin Saturnus yang disebut sebagai "shepherd moons."
Mereka mempengaruhi orbit partikel-partikel dalam cincin dan menjaganya agar tidak terlalu meluas atau terlalu padat.
Selama beberapa tahun, para ilmuwan telah mengamati kilatan misterius di atmosfer Saturnus yang disebut sebagai "storm lightning."
Kilatan ini berbeda dari petir biasa yang kita temukan di Bumi. Mekanisme di balik kilatan ini masih belum sepenuhnya dipahami.
Saturnus adalah planet keenam dari Matahari dalam tata surya kita, dan memiliki diameter sekitar 120.536 kilometer.
Meskipun Bumi lebih kecil daripada Saturnus, planet ini memiliki massa yang lebih besar karena komposisi gas yang mendominasi.
Salah satu teori yang mungkin tentang asal-usul cincin Saturnus adalah bahwa mereka mungkin terbentuk dari bulan yang hancur akibat gaya pasang surut planet.