Tapi Alvin tidak akan bisa mengejar Henry dan bapaknya. Badannya kini dibatasi oleh dinding-dinding ruang tahanan. (*)
Komentar Pilihan Dahlan Iskan*
Edisi 29 Januari 2023: Yourway Myway
bagus aryo sutikno
Terima kasih Boss Dahlan atas apresiasinya, perusuh itu mengacau karena Disway adalah rindu. Rindu itu sesuatu yg tak jelas definisinya tapi jelas efeknya. Manufacturing hope itu rindu, yg bersalin rupa jadi Disway. Disway itu adalah rindu. Jangan baca Disway sehari saja, COBALAH, maka jiwamu akan meronta-ronta. Bahkan demi baca Disway, paket internet 100rb pun rela dibeli. Disway itu bagai sepatu dan perusuh adalah kumbangnya. Jika Disway itu sepasang pengantin maka perusuh pengacau itu pengiringnya. Dan sebagai pengiring, mohon dipahami, mereka pasti makannya barbar dengan porsi jumbo.
Otong Sutisna
Bingung kenapa analoginya sepatu dan kumbang, kenapa tidak sepatu dan kaki.... Oooh .... mungkin kalau sepatu dan kaki, kakinya yang rorombeheun dan bau lagi jadi kurang pas....kalau kumbang kan bisa pindah ke lain hati....ups' maaf ke lain bunga.
Mirza Mirwan
Nah, manteman sekarang tahu, 'kan, kalau di edisi awal-awal CHD dulu judulnya bukan hanya dua kata? Lihat skrinsyut judul CHD edisi pertama itu: Lebih Menyiksa dari Sakit Jantung (5 kata). Hari berikutnya juga 5 kata: Merelakan Ditinggal Anak, Cucu, Menantu. Edisi ke-3 malah 6 kata: Rakus Lentil dan Kurma Mentah Beku. Selanjutnya, lihat sendiri di arsip CHD. Saya malah lupa sejak kapan Pak DI istikamah membuat judul dengan dua kata. Bahkan juga lupa sejak kapan saya ikut nimbrung berkomentar. Yang saya ingat, waktu itu saya meluruskan komentar entah siapa, lupa. Lalu keterusan. Meski tidak rutin tiap hari. Mongomong soal judul, kalau saja CHD tanpa judul kalian tetap membacanya juga, 'kan? "Catatan Pinggir"-nya Pak GM di Tempo dulu, saya ingat benar, di awal-awal juga tanpa judul. Kalau tidak percaya, silakan tanya ke Pak GM. Begitu diberi judul, lebih sering hanya dengan satu kata. Namanya juga catatan, suka-suka yang membuat catatan.
bagus aryo sutikno
Bang Mirza, Boss Dahlan menjuduli artikelnya dengan dua kata dilakukan sejak Ultramen membangun pabrik Ultraflu.