Oleh Dahlan Iskan
PUN di DPR Amerika, bisa terjadi hal seperti ini: seorang pembohong besar terpilih sebagai anggota DPR.
Dari Dapil New York pula. Ia bukan hanya pembohong, tapi bohong di segala bidang.
Namanya: George Santos. Umur 36 tahun. Kelahiran Brasil. Punya kewarganegaraan ganda.
Ia tidak lulus SMA, tapi mengaku pernah kuliah di berbagai lembaga pendidikan.
Yang membuat Santos terpilih adalah: ia mengaku sebagai orang Yahudi.
Bukan kaleng-kaleng pula: ayahnya mati sebagai korban holokos. Yakni ketika jutaan orang Yahudi dibunuh di kamar gas di Jerman.
Ada lagi caranya menarik simpati pemilih: ia bilang ibunya meninggal sebagai korban serangan teroris di gedung kembar WTC New York.