Dijelaskan Zulkifli, berhasilnya Kabupaten Banyuasin dalam menurunkan angka kemiskinan ini, tidak lepas peras besar Kepala Daerah Bupati dan Wakil Bupati yang didukung semua elemen.
“Banyuasin sangat konsen menurunkan angka kemiskian tahun 2018 11,32 persen,
2019 11,33 persen, 2020 11,17 persen, 2021 10,75 persen dan 2022 10.00 persen. Ini bukti keseriusan pak Bupati dan Pak Wakil Bupati dalam menjalankan program yang benar-benar tepat sasaran,” beber dia.
Dikatakan Zulkifli, angka kemiskinan Kabupaten/Kota diukur setahun sekali yakni setiap bulan Maret. Dan Angka kemiskinan itu punya level yang tidak sama, maka penanggulangannya harus berbeda.
“7 Program dan 12 gerakan yang dijalankan Pemkab Banyuasin bersama masyarakat, memiliki peran dalam menurunkan angka kemiskinan dan pengangguran. Maka kiranya program pak Bupati ini untuk diteruskan,” terang dia.
Sementara itu, Kepala Bappeda Provinsi Sumsel Regina juga memberikan apresiasi atas keberhasilan Banyuasin dalam menurunkan angka kemiskinan.
“Kami sangat apresiasi, tahun 2021 Banyuasin urutan ke 3 sekarang makin baik naik ke urutan ke 2 dalam penurunan angka kemiskinan,” singkat dia.
Bupati Banyuasin H Askolani mengucapkan syukur atas berhasilnya Kabupaten Banyuasin, dalam menurunkan angka kemiskinan, angka penganggguran dan meningkatnya IPM tahun 2022. Menurut dia, sudah banyak upaya kami lakukan, sesuai visi misi mewujudkan banyuasin bangkit adil sejahtera.