Fenomena FOMO, YOLO dan FOPO, Apa itu? Simak Penjelasanya

Fenomena FOMO, YOLO dan FOPO, Apa itu? Simak Penjelasanya

Fenomena FOMO, YOLO, dan FOPO yang populer akhir-akhir ini--unsplash.com

Meskipun pada dasarnya memiliki konsep positif tentang mengambil risiko dan mengejar kebahagiaan, YOLO juga dapat mendorong perilaku impulsif dan tidak berpikir panjang.

BACA JUGA:8 Rahasia Menjadi Orang yang Mudah Bergaul, Panduan Praktis Menjadi

BACA JUGA:Gampang Marah? ini Alasan Seseorang Mudah Marah Menurut Perspektif Psikologi

Contoh dalam kehidupan sehari-hari: Seseorang mungkin mengambil keputusan finansial berisiko tinggi, seperti menghabiskan semua tabungan untuk liburan mewah, dengan alasan bahwa mereka hanya hidup sekali.

3. FOPO (Fear of Other People's Opinions)

FOPO menciptakan kecemasan dan ketidaknyamanan karena takut akan pandangan orang lain terhadap diri sendiri. 

Hal ini terutama terkait dengan kebutuhan untuk diterima dan diakui oleh masyarakat atau lingkungan sekitar.

Contoh dalam kehidupan sehari-hari: Seseorang mungkin enggan mengejar impian atau mencoba hal baru karena khawatir akan komentar atau penilaian negatif dari orang lain.

Keberadaan FOMO, YOLO, dan FOPO dapat memicu perilaku konsumtif, ketidakstabilan emosional, dan tekanan sosial yang berlebihan. 

Oleh karena itu, penting bagi individu untuk menyadari pengaruhnya dan mengembangkan keseimbangan yang sehat antara kebutuhan diri dan tekanan eksternal.

Dalam menghadapi FOMO, YOLO, dan FOPO, penting untuk:

1. Menetapkan Prioritas

Mengidentifikasi nilai-nilai dan tujuan pribadi untuk membantu mengambil keputusan yang lebih terarah.

2. Berlatih Pengendalian Diri

Memahami bahwa tidak setiap pengalaman atau tren harus diikuti, dan melatih diri untuk menahan diri dari impuls negatif.

Sumber: