Bahagia Merindu Ramadan

Linda Kamil--doc
HARIANBANYUASIN.COM - Kerinduan datangnya Ramadan sudah menyapa seperti angin sejuk yang menghembuskan hawa yang semakin hari semakin terasa.
Ada rasa bahagia dan suka cita menyambut datangnya bulan mulia.
Namun sebelum Ramadan tiba sebaiknya kita sudah mempersiapkan diri pada dua bulan sebelumnya yaitu bulan Rajab dan bulan Sya'ban.
BACA JUGA:Normalisasi Politik Kartel Sebagai Wujud Pengingkaran Negara Hukum dan Pancasila
BACA JUGA:LPG Langka: Imbas Kapitalisme dalam Sektor Energi dan Solusi Distribusi Migas Menurut Islam
Rajab dan Sya'ban sebagai pengantar untuk memasuki bulan Ramadan.
Awal bulan Rajab kaum Muslim berdoa, " Ya Allah, berkahilah umur kami di bulan Rajab dan Sya'bab serta sampaikan umur kami hingga bulan Ramadan."
Disamping itu, kaum Muslim hendaklah mengibaratkan 3 bulan itu sebagai lahan pertanian.
BACA JUGA:Bisnis Jual Beli Bayi Makan Marak, Buah Penerapan Ekonomi Kapitalis
BACA JUGA:Child Grooming, Fakta Suram Dunia Pendidikan
Sebagaimana yang dikatakan oleh Abu Bakar Al-Warraq Al-Balkhi, "Bulan Rajab adalah bulan menanam, bulan Sya'ban adalah bulan menyiram tanaman dan bulan Ramadan adalah bulan untuk memanen."
Ibarat tanah pertanian maka bulan Rajab waktunya menanam.
Yaitu, menanam kebiasaan baik, mengisi hari-hari selama bulan Rajab dengan amalan-amalan sunah yang tentunya amalan wajib lebih ditingkatkan lagi, seperti shalat wajib, sunah, puasa sunah, membaca Al-Qur'an, sedekah dan amalan sunah lainnya.
BACA JUGA:Rumah Moderasi Membahayakan Akidah Generasi
Sumber: