Ini Alasan Silat Gak Masuk UFC Sejarah, Aturan, dan Pro-Kontranya
Mengapa Silat Dilarang di UFC: Sejarah, Aturan, dan Kontroversi yang Mengiringinya--Youtube MMA STORY
BACA JUGA:Kriket vs Kasti, Mana yang Kamu Pilih? Kenali Perbedaannya Dulu!
2. Fokus Silat pada Pertahanan Diri
Tidak seperti MMA yang memiliki fokus besar pada pertarungan kompetitif, silat pada dasarnya adalah seni bela diri untuk bertahan hidup dan membela diri di situasi nyata.
Banyak teknik dalam silat yang dirancang untuk melumpuhkan lawan dengan cepat dan efektif.
Misalnya, penggunaan senjata tradisional seperti kerambit dan teknik mengelak dari serangan dengan cara yang sulit diprediksi.
Dalam konteks ini, silat dianggap lebih cocok untuk perlindungan diri daripada kompetisi olahraga.
Karena UFC adalah ajang pertarungan yang bersifat sportif, teknik silat yang cenderung "tanpa ampun" tidak sejalan dengan semangat olahraga tersebut, di mana keselamatan petarung adalah prioritas.
3. Keterbatasan Poin dan Standar di UFC
UFC memiliki aturan khusus dalam menentukan kemenangan yang berdasarkan poin, knock-out, atau submission (kuncian).
Dalam silat, serangan dan gerakan cepat sering kali tidak ditargetkan untuk mencetak poin, tetapi untuk menimbulkan efek yang langsung menghentikan lawan.
Ini berbeda dengan seni bela diri lain seperti tinju, judo, atau Brazilian Jiu-Jitsu yang memiliki serangan yang lebih “terukur.”
Akibatnya, silat sulit untuk dinilai atau dikelola dengan aturan poin UFC yang mengedepankan durasi pertarungan dan kontrol.
UFC sendiri cenderung lebih mengutamakan seni bela diri yang bisa disesuaikan dengan aturan pertandingan, sehingga silat dianggap terlalu “bebas” dan sulit dikendalikan dalam arena yang membutuhkan aturan ketat.
4. Risiko Cedera Parah di Luar Kontrol
Silat mengajarkan teknik kuncian dan serangan yang berpotensi menyebabkan cedera serius bahkan hingga melumpuhkan lawan secara permanen.
Jika diterapkan dalam pertandingan UFC, teknik-teknik seperti ini bisa mengakibatkan cedera parah yang berpotensi mengakhiri karir petarung atau bahkan berakibat fatal.
UFC telah mengeluarkan regulasi ketat yang melarang teknik berbahaya seperti memukul belakang kepala, menendang lawan yang sudah terjatuh, atau melumpuhkan sendi lawan secara brutal.
Teknik yang umum dalam silat ini dianggap terlalu ekstrem, sehingga membahayakan kesehatan fisik para petarung dan merusak citra UFC sebagai olahraga yang aman dan profesional.
5. Kontroversi di Kalangan Penggemar Bela Diri
Sumber: