BANNER ASKOLANI 2 PERIODE HL

Kemarau, Petani Cabai Banyuasin Lakukan Tanam Ulang

Kemarau, Petani Cabai Banyuasin Lakukan Tanam Ulang

Pohon cabai petani banyak yang mati sehingga harus lakukan tanam ulang.--

BACA JUGA:Kenten Laut Banyuasin: Pesona Kampung Tua yang Dijaga Oleh Rumah Bari

Waidi berharap, dengan kondisi yang saat ini sudah mulai hujan setidaknya bisa membantu percepatan tomat dan cabai yang tumbuh.

Kemarin banyak juga pohon yang mati karena kurang siram karena stok air tidak ada.

Selain itu tanah yang kering makanya sempat dibiarkan saja sehingga banyak juga yang mati," kata Syahrul petani cabai di Sukomoro. 

Lantaran banyak pohon cabai yang ditanam mati karena musim, sehingga saat ini baru dilakukan penyemaian bibit untuk mengganti pohon-pohon yang mati.

Hal ini dilakukan, karena mau tidak mau bila galangan-galangan tidak diisi maka akan dapat merusak pohon yang sudah ada.

"Kalau harga, saya tidak tahu berapa sekarang. Karena kan belum panen, jadi tidak tahu berapa harga jual cabai ke tengkulak," katanya.

Ketika ditanya terkait cabai-cabai yang ada di pasaran, menurutnya biasanya didatangkan dari Lampung atau Pulau Jawa.

Karena, saat kondisi petani di Banyuasin banyak tidak tanam karena kemarau, pasokan lebih banyak berasal dari Lampung dan Jawa.

Tak jauh berbeda juga diungkapkan Waidi. Petani Cabai dan tomat di Tanjung Sari Kelurahan Rawa Maju.

Di tempatnya, ia harus kembali menanam ulang cabai dan tomat dilahan yang sudah ada.***

Sumber: