Kemarau, Petani Cabai Banyuasin Lakukan Tanam Ulang

Kemarau, Petani Cabai Banyuasin Lakukan Tanam Ulang

Pohon cabai petani banyak yang mati sehingga harus lakukan tanam ulang.--

PANGKALAN BALAI, HARIANBANYUASIN.COM ­- Musim kemarau yang melanda Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, berdampak pada sektor pertanian, khususnya tanaman cabai.

Banyak pohon cabai yang ditanam petani mati karena kekurangan air.

Salah satu petani cabai di Kecamatan Sukomoro, Syahrul, mengatakan bahwa banyak pohon cabai ditanamnya yang mati karena kekurangan air.

BACA JUGA:Menjelang Musim Tanam, Petani Banyuasin Berjuang Lawan Hama Tikus untuk Menjamin Ketahanan Pangan

BACA JUGA:Kabut Asap Tebal Selimuti Pangkalan Balai, Dishub Imbau Pengendara dan Pengguna Transportasi Kurangi Kecepatan

"Kemarin banyak juga pohon yang mati karena kurang siram karena stok air tidak ada. Selain itu tanah yang kering makanya sempat dibiarkan saja sehingga banyak juga yang mati," kata Syahrul.

Akibatnya, Syahrul harus melakukan tanam ulang untuk mengganti pohon-pohon yang mati.

"Kalau harga, saya tidak tahu berapa sekarang. Karena kan belum panen, jadi tidak tahu berapa harga jual cabai ke tengkulak," katanya.

BACA JUGA:Tak Pulang Kampung ? Mahasiswa atau Pekerja Tetap Bisa Memilih di Pemilu 2024, Berikut Caranya

BACA JUGA:Pj Bupati Banyuasin Ingatkan Pegawai DPMPTSP, Pelayanan Harus Seperti Melayani Tamu VVIP

Kondisi serupa juga dialami oleh Waidi, petani cabai dan tomat di Kecamatan Banyuasin III.

Ia juga harus melakukan tanam ulang karena pohon cabai dan tomat ditanamnya mati akibat kemarau.

"Kemarin sudah ditanam cabai dan tomat secara tumpang sari. Tetapi karena kemarau, semuanya layu dan mati. Jadi harus tanam ulang," ungkapnya.

BACA JUGA:KPU Banyuasin Ajak Mahasiswa Jadi Bagian Suksesnya Pemilu 2024

Sumber: