BANNER ASKOLANI 2 PERIODE HL

Tokoh Muba Kuyung Kritis Meninggal Dunia

Tokoh Muba Kuyung Kritis Meninggal Dunia

Ahmad Rivai atau yang dikenal Kuyung kritis meninggal dunia--

MUBA, HARIANBANYUASIN.COM - Innalillahi Wainnailaihi Roji'un, kabar duka datang dari Kabupaten Musi Banyuasin (MUBA). Seorang tokoh masyarakat Muba Kuyung kritis dikabarkan meninggal dunia Kamis 3 Agustus 2023 sekitar pukul 07.40.Wib.

Mantan pengusaha kayu yang merupakan bakal Calon Bupati Muba ini menghembuskan nafas terakhir di kediamannya Demang Lebar Daun samping RS.Khodijah.

Kabar meninggalnya pria kelahiran Rantau Kroya Kecamatan Lais Kabupaten Muba 6 September 1951 juga dibenarkan Tahyat Fadila, keponakan Kuyung Kritis. 

BACA JUGA:Gubernur Sumsel Kukuhkan Kepengurusan IKPM Sumsel-Yogyakarta, Ini Pesan Kepada Pelajar dan Mahasiswa Sumsel

"Ya benar kabar duka ini. Sakit ginjal sudah tiga bulanan. Rencana dikubur hari inilah di Kebun Bunga paling lambat ba'da Ashar," kata Tahyat. 

Kuyung Kritis yang merupakan mantan pengusaha kayu, kebun asal Sekayu Musi Banyuasin sejak Januari 2021 yang lalu masuk menjadi anggota DPW Partai Kebangkitan Bangsa Sumsel.

Dirinya terang-terangan mengaku hendak maju pada pencalonan baik legislatif maupun kepala daerah.

BACA JUGA:Perluas Pangsa Pasar Produk UMKM, Pemprov Sumsel Gelar Sumsel Expo 2023 di Yogyakarta

Kuyung kritis bernama asli A Rivai. Adapun Sejarah ia Dinamai Kritis karena ia sering mengkritik masalah persoalan yang ada di daerahnya. 

Jelang masa pensiunnya dari dunia pengusaha ia banyak berkecimpung mengkritisi persoalan-persoalan di daerah dengan menjadi Ketua Aliansi LSM dan Ormas Bersatu Sumsel.

Meski begitu ternyata banyak yang tidak tahu kenapa ia dijuluki nama Kuyung Kritis.

BACA JUGA:Wakil Gubernur Sumsel Buka Pameran Nasional Senjata Tradisional Nusantara

"Kritis kito dulu sakit, kan kalo sakit kondisi parah disebutnyo kritis. Dari dusun dibawalah ke RSMH. Nyampak dari rumah tinggi di kebun di dusun sekitar umur 6 tahun, 7 tahun," terang Kritis.

Ternyata lantaran warga dusun tempatnya tinggal merasa awam mendengar istilah kondisi A Rifai yang parah ini, mereka pun sepakat menamakannya dengan panggilan Kritis.

Sumber: