Politik Identitas
--
Tetapi kenyataan nya pada tatanan individual pada era modrenisasi yang serba mekanik muncul kegagapan untuk memahami struktur masyarakat yang plural, maka intolerasi semangkin meningkat.
Singkat cerita, terjadi ketidak sesuaian imajinasi sosial tentang kehidupan se harî-hari manusia modern dan interaksi nya dengan masyarakat umum.
Politik identitas di anggap sebagai senjata yang kuat oleh elit politik untuk meneruskan populeritas dan keterpilihan rival politik mereka atau upaya untuk mendapatkan dukungan dari publik.
Isu etins dan agama adalah dual hal yang selalu masuk dari agenda politik identitas para elit di indonesia, teřutama kondisi masyarakat indonesia suasana primordialisme sektarianisme masih cukup kuat.
Sehingga sangat mudah untuk menenangkan simpati publik, memicù kemarahan dan sintimen massa dengan menyebarkan isu-isu etnis, agama dari kelompok tertentu.
Pada akhir-akhir ini politik identitas muncul banyak rupanya mulai dari feminisme dan berupa geraķan proleter di Amerika Latin gerakan anti apartheid, perğolakan zeonisme vis a vis peŕğolakan bangsa Palestina, gerakan summer spring di timur tengah, dorongan pemekaran wilayah etnis atau suku.
Sehingga gerakan separatisme di negara kita adalah wajah-wajah dari politik identitas, otoritaria hingga demokrasi.
Sumber: