Di Banyuasin, 400 Peserta Ramaikan Lomba Latto-Latto, Digelar di Kecamatan Ini

--
3. Berasal Dari Bahasa Bugis
Kata lato-lato ini berasal dari bahasa Bugis. Di Makasar mainan ini disebut katto-katto, sedangkan di Jawa dikenal dengan sebutan etek-etek.
4. Pernah Populer di Amerika
Meskipun lato-lato banyak ditemukan di Indonesia. Ternyata permainan ini pertama kali muncul pada tahun 1960 dan mulai populer pada tahun 1970 an di Amerika dengan sebutan clankers.
Saking viralnya, mainan ini bahkan bisa menjangkau penduduk di Calcinatello, sebuah daerah provinsi kecil di Italia.
5. Pernah Jadi Kompetisi Tahunan
Menurut seorang sejarawan FDA, John P Swann kepopuleran lato-lato di Calcinatello membuat para pecintanya mengadakan sebuah kompetisi tahunan.
6. Sempat dilarang Karena Berbahaya
Pada zaman dulu, lato-lato terbuat dari bahan polimer padat yang masing-masing bolanya memiliki diameter sekitar 5 centimeter atau 2 inchi. Selain terbuat dari polimer bola lato-lato juga bisa terbuat dari akrilik, kayu, ataupun logam.
Sumber: