Sebelum Menikah dan Hamil, Wanita harus Mendapatkan 5 Jenis Vaksin Ini
--
PANGKALAN BALAI, HARIANBANYUASIN.COM – Anda tentu sudah sangat familiar dengan kata ‘vaksin’. Namun tahukah anda sebenarnya vaksin itu apa sih. Apakah kita membutuhkannya atau tidak?
Vaksin adalah sediaan biologis yang digunakan untuk menghasilkan kekebalan adaptif terhadap penyakit infeksi tertentu.
Biasanya, vaksin mengandung agen atau zat yang menyerupai mikroorganisme penyebab penyakit.
Dan sering kali dibuat dari mikroorganisme yang dilemahkan atau dimatikan, dari toksinnya. Ayau dari salah satu protein permukaannya.
Agen dalam vaksin merangsang sistem imun agar dapat mengenali agen tersebut sebagai ancaman, menghancurkannya.
Dan mengingatnya agar sistem imun dapat kembali mengenali dan menghancurkan mikroorganisme yang berhubungan dengan agen tersebut saat ditemui pada masa depan.
Vaksin dapat bersifat profilaksis (misalnya untuk mencegah atau memperbaiki dampak akibat infeksi patogen pada masa depan) atau terapeutik (misalnya vaksin terhadap kanker).
Dan ternyata vaksin bukan hanya bisa kita dapatkan saat masih bayi atau usia balita. Vaksin bisa kok didapatkan oleh semua orang.
Yang tujuannya untuk kesehatan dan kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit.
Salah satunya adalah vaksin yang dikhususkan untuk kaum perempuan. Vaksin ini diperlukan dan wajib didapatkan sebelum seorang wanita memutuskan untuk menikah dan hamil.
Memberikan vaksin di usia produktif dan subur nyatanya dapat membantu mencegah aneka jenis penyakit dan infeksi.
Menurut Centers for Disease Control and Prevention, usia, kondisi kesehatan, gaya hidup adalah hal-hal yang menentukan jenis vaksin yang dibutuhkan oleh wanita.
Berikut 5 jenis vaksin yang dibutuhkan wanita produktif. Simak penjelasan di bawah ini.
Wanita yang merencanakan kehamilan setidaknya harus melakukan beberapa jenis vaksin ini, yaitu hepatitis B, campak, penyakit gondok, rubella, dan varisela. Itu adalah jenis vaksin yang disarankan untuk wanita yang merencanakan kehamilan.
Sementara itu, secara umum beberapa jenis vaksin yang memang dibutuhkan oleh wanita, yakni:
1. Vaksin Human Papillomavirus (HPV)
Sebagian besar kanker serviks terkait dengan human papilloma virus (HPV).
Vaksin HPV dianggap efektif untuk diberikan kepada wanita sampai usia 26 tahun.
Anak perempuan dalam rentang usia 11 hingga 12 tahun pun setidaknya harus menerima vaksin ini.
Namun, wanita hamil atau orang dengan penyakit tertentu tidak boleh mendapatkan vaksinasi HPV.
Hindari juga melakukan Vaksin HPV jika kamu pernah mengalami reaksi alergi terhadap lateks, ragi, atau kandungan apa pun yang terdapat dalam Vaksin HPV.
Efek samping Vaksin HPV biasanya ringan, termasuk pembengkakan, kemerahan, atau nyeri di tempat suntikan. Efek samping lainnya adalah sakit kepala, pusing atau pingsan, mual, muntah, kelelahan, dan lemas.
Orang dewasa dan anak-anak berusia 6 bulan atau lebih harus menerima Vaksin Influenza setidaknya satu tahun sekali.
Jika kamu sedang demam, tunggulah sampai pulih untuk mendapatkan Vaksin Influenza.
Wanita yang merencanakan kehamilan selama musim flu harus divaksinasi. Wanita sehat berusia 49 tahun ke bawah, tidak termasuk wanita hamil, dapat menerima vaksin flu hidup yang dilemahkan.
Ada baiknya untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum menerima Vaksin Influenza jika memiliki reaksi alergi terhadap suntikan flu, telur, atau memiliki sindrom Guillain-Barr.
3. varisela
Wanita pada usia subur yang tidak sedang hamil, dan yang tidak kebal terhadap varisela (cacar air) harus mendapatkan vaksinasi.
Jika kamu belum pernah terinfeksi varisela, atau hanya menerima satu dari dua dosis vaksin varisela, tanyakan kepada dokter apakah kamu memerlukan vaksinasi lagi atau tidak.
Vaksin ini direkomendasikan untuk wanita dewasa berusia 50 tahun ke atas. Vaksin varisela tidak dianjurkan diberikan untuk wanita hamil.
Jangan divaksinasi jika kamu memiliki reaksi alergi terhadap vaksin varisela, neomycin, atau gelatin.
4. Campak, Gondongan, Rubella (MMR)
Siapa pun yang lahir setelah tahun 1956 yang belum divaksinasi campak, Gondongan, dan rubella harus menerima setidaknya satu dosis vaksin MMR.
Petugas kesehatan dan orang yang sering melakukan perjalanan ke luar negeri juga membutuhkan dosis kedua vaksin MMR.
Setelah menerima vaksin MMR, wanita harus menunggu setidaknya 3 bulan sebelum hamil. Vaksin ini direkomendasikan untuk orang dewasa berusia 50 tahun ke atas.
Jangan mendapatkan vaksinasi MMR jika kamu pernah mengalami reaksi terhadap neomycin, gelatin, atau dosis vaksin MMR yang diterima sebelumnya.
5. Tetanus, Difteri, Pertusis (Td/Tdap)
Orang dewasa di bawah usia 65 tahun, penyedia layanan kesehatan, dan siapa pun yang kerap melakukan interaksi dengan bayi harus menerima vaksin ini, dengan suntikan booster setiap tahunnya.
Wanita usia subur pun harus selalu meng-update vaksin Td/Tdap. Wanita hamil yang belum menerima vaksin ini memerlukan vaksinasi selama kehamilan.
Kamu disarankan untuk tidak menerima jenis vaksin ini jika pernah mengalami reaksi alergi terhadap vaksin.
Konsultasikan dengan dokter sebelum vaksinasi jika kamu pernah mengidap sindrom Guillain-Barr.
Demikianlah 5 vaksin yang dibutuhkan wanita sebelum memutuskan untuk menikah dan hamil. Semoga dengan telah mendapatkan vaksin-vaksin tersebut, rencana kehamilan anda bisa berhasil.*
Sumber: