Mohamad BBC
--
Kalau di Indonesia memang sudah hari terakhir 2022 (Sabtu 31/12), tapi di Pennsylvania masih Jumat 30 Desember. Bryan memang mahasiswa doktoral di WSU, Pullman. Tapi baru satu semester. S1 dan S2 ditempuh di Pennsylvania, tepatnya di DeSales University, Central Valley.
Tentang korban. Madison Mogen berasal dari Coeur d'Alene, Idaho. Anak tunggal. Kaylee Goncalves berasal dari Rathdrum, belasan kilometer di utara Coeur d'Alene.
Madison dan Kaylee sudah berkawan sejak SMP. Ethan Chapin, dari Mount Vernon, Washington. Tapi sebenarnya di luar kota, tepatnya di Conway. Yang dalam berita agak membingungkan ialah pacar Ethan, Xana Kernodle.
New York Times menyebut berasal dari Avondale, Arizona. Tapi media lain menyebut dari Past Falls, Idaho -- ini dekat dari Rathdrum dan Coeur d'Alene. Entah mana yang benar. Mungkin semuanya benar. Asalnya dari Avondale lalu pindah ke Past Falls. Dua penghuni yang selamat: Dylan Mortensen dan Bethany Funke.
Rihlatul Ulfa
Untung tidak mendaftar ke camp arginex 'maaf kalau tulisannya salah hehe. melihat tulisan Abah edisi minggu, yg dikupas habis2 tentang latar belakang perush2 yg datang hasil dari 'undian' apalah jika saya mendaftar dan menang undian.
Ada yg lulusan SMA dua orang tiga dengan saya. terus udah gak dibahas lagi wkwk. sedangkan yg lain lulusan dr toronto dll. keragu-raguan saya untuk mendaftar memang jelas memperlihatkan saya bisa saja insecure wkwkwk.
Rihlatul Ulfa
tarif KRL yang akan dipisahkan dengan sikaya dan simiskin 'kalau jadi' bagaimana jika mekanisme itu tetap dijalankan? apakah gerbong 1 dan 5 akan jadi gerbong sikaya dan gerbong 6 sampai 11 untuk para simiskin, apakah kartu yg digunakan untuk sikaya akan berbeda dengan simiskin? biasanya jika kita mau menombokan sesuatu memang yg keluar adalah keribetan untuk menyelesaikan masalah itu. dulu saat direktur KAI di pimpin oleh Ignasius Jonan ada 'si orang kaya' yg marah2 kenapa ia harus satu gerbong dengan orang miskin yg 'bau keringat' katanya. dan si kaya saat itu berkata ke pak Jonan 'naikan saja tarif krl, sampai 20 ribupun tak apa, asal saya tidak satu gerbong dengan mereka. jika pemikiran itu direalisasikan sekarang, lihatlah apakah itu akan menjadi keuntungan atau kerugian. seperti 'royaltrans' dengan tarif 20 ribu dengan kursi yg empuk berwarna ungu, tidak ada yg berdiri dengan ac yg wangi, pakaiannya kebanyakan parlente, saya pernah menaiki itu saat harus memotong waktu banyak dari bsd menuju-fatmawati. apakah 'royaltrans' itu juga di perkasai oleh orang2 kaya yang tidak ingin berhimpit2an di busway berwarna biru dengan tarif 3500 yg disubsidi oleh DKI?.
Sumber: