BANNER ASKOLANI 2 PERIODE HL

Bunda, Berdakwahlah Bersama Ananda

Bunda, Berdakwahlah Bersama Ananda

--

Oleh Ismawati

BUNDA, jalan dakwah adalah jalan yang penuh kesukaran. Kerikil, pasir, bahkan batu penghalang pasti di lewati para pengemban dakwah. Sedikitpun tak akan mundur, meski rintangan menghadang. Sebab, keyakinan bahwa ada balasan pahala dari Allah Swt. bagi pengemban dakwah yang membuat ia tetap bertahan 

 

Di hadapan Allah Swt. dakwah atau menyeru kepada kebaikan merupakan sebaik-baiknya seruan. Firman Allah Swt. “Siapakah yang lebih baik ucapannya daripada ucapan orang yang menyeru manusia kepada (agama) Allah dan beramal salih serta berkata, ‘Aku termasuk orang yang berserah diri.” (QS Fushshilat [41]: 33).

 

Terlebih, dia yang berstatus Bunda. Kebersamaan anak kerap mewarnai perjalanan dakwah ibunda. Bahagia, teriakan, tangisan, bahkan direpotkan sudah menjadi makanan sehari-hari bunda dalam berdakwah.

 

Namun sayang, ada saja Bunda yang menganggap anak adalah halangan dalam dakwah. Suara mereka memang terkadang mengganggu konsentrasi belajar kita dalam menuntut ilmu sebagai bekal dakwah. Tapi, yakinlah bahwa suara itu hanya sebentar. Tak akan terdengar lagi jika mereka sudah dewasa. 

 

Bunda, ingatlah, manisnya dakwah hanya bisa dirasakan bagi orang-orang yang ikhlas dan mengharapkan ridho Allah Swt. Setiap peluh keringatmu membersamai Ananda dalam dakwah, Insya Allah akan bernilai pahala. Setiap pengorbanan yang engkau curahkan dalam mengkondisikan Ananda agar dakwah dapat terlaksana, Insya Allah ada balasannya.

 

Ada beberapa pesan yang ingin dibagikan penulis untuk Bunda agar semakin ikhlas belajar atau mengajar bersama Ananda tatkala melakukan aktivitas dakwah. Supaya keikhlasan dan keridhoan terus muncul dalam diri kita, diantaranya adalah :

 

Pertama, yakini bahwa anak adalah anugerah dari Sang Pencipta. Kehadiran anak adalah berita baik, anak dapat menjadi penyejuk hati orang tua, sekaligus aset berharga jika orang tua sudah meninggal dunia. 

Sumber: