Menyoal Film Animasi Islami
Oleh Ismawati SIAPA yang tak kenal film animasi anak anak Nussa dan Rara Film animasi yang bercerita tentang kehidupan sehari hari Nussa bersama adiknya Rara Film ini muncul pertama kali pada November 2018 Banyak masyarakat yang berpendapat bahwa film ini sangat cocok untuk anak anak Sebab tokoh dan cerita yang diperankan bernuansa Islami Film besutan sutradara Bony Wirasmono ini dikabarkan akan tayang pada world premiere di Korea Selatan tepatnya di festival Bucheon International Fantastic Film Festival BIFAN Acara tersebut dilaksanakan mulai 8 hingga 18 Juli 2021 Sebagai perwakilan Indonesia film Nussa masuk pada kategori film keluarga Hanya saja kritik tak sedap terus dilayangkan pegiat media sosial untuk film ini Seperti dilansir dari Wartakota 20 6 2021 yang menyebutkan bahwa Eko Kuntadhi mengkritik film ini karena dianggap mempromosikan nilai kearab araban dan mengandung unsur Taliban ajaran radikalisme Hal ini karena pakaian yang dikenakan oleh tokoh Nussa dan Rara yang tidak mencerminkan wajah anak Indonesia Bukan hanya itu Eko juga menulis dalam twitternya film nussa rara mau dipromosikan ke seluruh dunia agar dunia mengira indonesia adalah cabang khilafah atau bagian dari kekuasaan taliban Seperti yang kita ketahui komentar negatif tentang film ini adalah sebab mengakarnya islamofobia Islamofobia adalah kebencian akut terhadap simbol simbol Islam Padahal Islam adalah agama yang menebar rahmat untuk seluruh alam Melalui hukum hukumnya masyarakat baik muslim maupun non muslim akan mendapat kesejahteraan Hanya saja kebangkitan Islam menjadi sesuatu yang menakutkan bagi musuh Islam Berbagai upaya dilakukan untuk menghadang kebangkitan Islam Salah satunya menjadikan umat Islam anti dan takut dengan agamanya sendiri Di dalam film Nussa mengenakan gamis laki laki berpeci putih sedangkan Rara berpakaian tertutup dan mengenakan kerudung Ini adalah simbol Islam yang ditakutkan oleh musuh Islam Disadari atau tidak sejatinya tayangan adalah tuntunan bagi penikmatnya Melalui tayangan seseorang akan dapat berperilaku menirukan apa saja yang dia tonton Hanya saja dalam sistem kakapitalisme tayangan sangat jauh fungsinya dari tuntunan Asas yang diambil adalah materi Sehingga tayangan yang dihasilkan minim edukasi Rata rata adalah tayangan yang meningkatan gharizah nau naluri berkasih sayang Seharusnya dengan hadirnya film Nussa dan Rara merupakan angin segar bagi masyarakat Sebab isi filmnya menggambarkan pola hidup Islami sebagai tuntunan hidup bagi umat Bayangkan jika dari segi berpakaian sikap dan perilaku dalam film Nussa dipraktikkan oleh anak anak Betapa bahagia orang tua mendapati anaknya yang salih dan taat pada agama Mirisnya hari ini orang yang taat pada syariat Islam dengan mudah dicap radikal atau ekstrimis Sebutan ini disematkan oleh orang yang membenci kembalinya kehidupan Islam Hal ini sejalan dengan upaya AS memecah belah umat Islam Yakni dengan dibentuknya Rand Corporation dengan agenda klasifikasi terhadap umat Islam Salah satu kajian penelitiannya meletakkan umat Islam yang taat syariat sebagai kaum fundamentalis Maka term Islam radikal adalah term yang digunakan untuk membahasakan kaum fundamentalis Hadirnya proyek moderasi beragama inilah sebagai jalan bagi AS untuk melemahkan umat Islam Moderasi agama adalah proyek yang digadang gadang ada karena kekhawatiran akan masifnya ajaran Islam kaffah Padahal sebagai umat Islam menjadi salih adalah cita cita mulia Sebab itu adalah syarat masuk surga Oleh karena itu sudah saatnya sebagai muslim bangga akan ajaran agamanya Karena Islam adalah agama yang dimenangkan atas agama yang lain Allah Swt berfirman Dialah yang mengutus Rasul Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar agar Dia memenangkannya di atas segala agama agama meskipun orang musyrik membenci QS As Saff ayat 9 Sehingga sebagai seorang muslim mengamalkan ajaran agamanya adalah sebuah bentuk rasa cintanya kepada Sang Pencipta Maka kehadiran film Islami yang mengajarkan syariat harus diapresiasi bukan dikriminalisasi Wallahu a lam bishowab
Sumber: