Harga Bahan Pokok Terus Bergejolak Menjelang Ramadan

Harga Bahan Pokok Terus Bergejolak Menjelang Ramadan

Oleh Hani Handayani A Md Penggiat Literasi
MENYAMBUT Ramadan 1443 H umat muslim sejatinya bergembira tetapi ternyata kegembiraan umat muslim harus diikuti dengan kenaikan harga kebutuhan bahan pokok Tentu hal ini menjadi keresahan tersendiri bagi umat muslim Beban masyarakat seperti harus bertambah dengan kenaikan harga bahan pangan yang mulai bergejolak ditambah lagi dengan pencabutan HET minyak goreng yang membuat harga minyak semakin mahal Dilansir dari harianbanyuasin sumeks co 14 3 2022 Kepala Diskoperindag Banyuasin Ir Erwin Ibrahim S T M M M B A membenarkan adanya kenaikan bahan pangan seperti cabai yang naik lima ribu rupiah bawang merah naik lima belas ribu rupiah telur naik tiga ribu rupiah ayam naik lima ribu rupiah dan gandum pun naik seribu rupiah Kenaikan harga bahan pangan menjelang Ramadan membuat masyarakat menjerit dan berharap pemerintah mampu mengatasi kenaikan harga ini namun mampukah pemerintah mengatasi siklus ini Adanya Pemain Kapital Dalam hukum ekonomi ketika permintaan meningkat lebih tinggi dari penawaran maka akan terjadi kenaikan harga Selain itu aspek produksi dan tata kelola pendistribusian yang panjang diduga menjadi penyebab tidak stabilnya harga Namun menurut Pengamat Kebijakan Pangan Emilda Tanjung permasalahan terjadinya gejolak harga pangan disebabkan adanya penerapan sistem ekonomi kapitalistik neo liberal Sistem kapitalisme membuat peran negara dibuat minimalis karena kebijakan acap kali sesuai kepentingan para pemilik kapital yang tidak pro rakyat karena negara hanya sebagai regulator Hal inilah menjadi sebab kenaikan harga kebutuhan bahan pangan terus berulang Kapitalisasi korporasi semakin melebarkan jaring pemasaran melalui praktik spekulasi penimbunan dan adanya mafia perdagangan Selain itu faktor lain seperti faktor psikologis harga komoditas impor yang dipengaruhi situasi di luar negeri juga faktor kondisi iklim juga mempengaruhi kenaikan harga bahan pangan Peran Negara Menjaga Kestabilan Harga Bila negara bisa memosisikan sebagai pengatur berbagai urusan umat dalam memenuhi kebutuhan pangan negara harus berperan sebagai distributor utama yang memastikan mekanisme pasar sesuai dengan ekonomi Islam yang telah terbukti keberhasilannya Negara bukan hanya sekadar regulator yang hanya memfasilitasi para korporasi Menilik ekonomi Islam peran negara dalam mewujudkan harga pasar yang sehat antara lain pertama negara akan melarang terjadinya pematokan satu harga untuk melindungi pembeli dan penjual dari kezaliman Kedua negara bisa melakukan operasi pasar bila suplai barang melimpah sedang permintaan menurun maka negara akan membeli barang tersebut dengan mendekati harga pasara kemudian barang tersebut di simpan uang persediaan bila memasuki musim paceklik Negara bisa melepaskan suplai agar tidak terjadi inflasi sehingga pihak produsen tidak dirugikan dan bisa di jangkau konsumen Ketiga negara akan menjaga rantai tata niaga agar harga tidak dikendalikan oleh para pedagang Begitulah saat sistem ekonomi Islam diterapkan akan menjamin kestabilan harga agar tidak bergejolak Keberhasilan Islam Kegemilangan ekonomi Islam tercatat dalam sejarah dikutip dari islamstory com di masa kekhalifahan Usmaniyah masyarakat menyambut Ramadan dengan sukacita Karena Sultan Khalifah menetapkan kebijakan khusus untuk memantau mekanisme yang beredar di pasar dan mengatur harganya Sultan Khalifah tidak segan turun tangan langsung untuk memilih kualitas gandum yang mana digunakan sebagai bahan pembuat roti Roti tersebut akan dijual kepada rakyatnya maka sultan akan memperhatikan hingga berat dan jumlah garam yang akan ditambah ke dalam adonan roti Koki terbaik pun akan dihadirkan untuk menjaga kualitas roti yang enak di konsumsi masyarakatnya selama Ramadan Inilah sosok pemimpin yang dirindukan umat yang memperhatikan urusan rakyat agar umatnya dapat menjalankan Ramadan tanpa beban ekonomi sehingga umat menyambut Ramadan dengan gembira Wallahu a lam

Sumber: