Anomali Anggota Dewan

Anomali Anggota Dewan

Dian Pratiwi--doc

Mereka mengabaikan amanah yang diberikan oleh rakyat.

Jangankan memikirkan kesejahteraan, para penguasa justru menjadikan rakyat sebagai sapi perah.

Padahal, setiap jabatan akan diminta pertanggungjawaban di hadapan Allah Swt sebagaimana firman-Nya dalam Surah Al-Isra' Ayat 36 dan tafsirnya.

وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهٖ عِلْمٌ ۗاِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ اُولٰۤىِٕكَ كَانَ عَنْهُ مَسْـُٔوْلًا

"Janganlah engkau mengikuti sesuatu yang tidak kau ketahui. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati nurani, semua itu akan diminta pertanggungjawabannya. (QS Al-Isra': 36).

Lingkaran setan ini tidak akan putus selama kita masih hidup dalam dunia yang menganut sistem kapitalisme.

Para penguasa, baik yang menganut paham demokrasi maupun komunis, hanya akan memperkaya diri dan kelompoknya saja.

Mereka tidak akan ingat  jika semua perbuatan kelak akan mendapatkan hisab dan balasan. 

Hanya keimanan saja yang mampu membendung hawa nafsu manusia dari berbuat zalim.

Untuk itu, sebagai umat muslim, sudah saatnya kita kembali pada aturan Allah, yaitu Alquran dan As-Sunnah.

Dengan berpegang teguh pada dua hal itu, kita mampu membentengi diri dari berbuat keburukan.

Jika semua muslim memiliki kepribadian islam yang kuat, tentu kehidupan akan lebih baik.

Sudah saatnya kita meninggalkan sistem demokrasi kapitalisme yang hanya berorientasi pada materi semata.

Sejatinya, Islam adalah agama yang sempurna. Islam bahkan mengatur bagaimana kehidupan bernegera.

Dalam sistem Islam, perwakilan rakyat dinamakan majelis umat yang terdiri dari orang orang yang mewakili suara (aspirasi) kaum muslim agar menjadi  khalifah dan tempat khalifah meminta masukan dalam urusan-urusan kaum muslim.

Sumber:

Berita Terkait