Jadi Bagian Penting Transformasi, Ini Strategi BRI Pertahankan Kualitas Portofolio Dengan Penguatan Manajemen

Jadi Bagian Penting Transformasi, Ini Strategi BRI Pertahankan Kualitas Portofolio Dengan Penguatan Manajemen

Direktur Manajemen Risiko BRI Mucharom menyampaikan bahwa hingga akhir Juni 2025, rasio kredit bermasalah atau Non-Performing Loan (NPL) BRI tercatat sebesar 3,04%, membaik dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. --Foto BRI

BACA JUGA:Cetak Prestasi Global, BRI Group Raih 3 Penghargaan Prestisius Dari Euromoney Awards for Excellence 2025

BACA JUGA:Jumlah User Tumbuh 41%, QLola by BRI Catat Volume Transaksi Rp5.970 Triliun

“Kami memperkuat organisasi risiko agar lebih fokus pada masing-masing segmen, menyempurnakan model asesmen risiko kredit agar lebih prediktif dan granular, serta memperkuat fungsi early warning system, digital collection, hingga recovery, baik pada segmen SME, mikro, maupun konsumer,” jelas Mucharom.

Strategi manajemen risiko BRI juga diarahkan untuk menjadi bagian integral dari seluruh proses bisnis.

Penguatan dilakukan melalui kapabilitas data analytics, pengambilan keputusan berbasis risiko (risk-based decision making), serta peningkatan kesadaran risiko di seluruh level organisasi.

Kinerja solid ini turut mendukung pencapaian laba konsolidasian BRI Group sebesar Rp26,53 triliun hingga akhir Juni 2025, serta total aset yang tumbuh 6,52% year on year menjadi Rp2.106,37 triliun.

“Ke depan, BRI akan terus memperkuat posisi sebagai lembaga keuangan nasional yang tangguh, berkelanjutan, dan adaptif terhadap berbagai tantangan, dengan tetap menempatkan pengelolaan risiko sebagai prioritas utama,” tutup Mucharom.*

Sumber:

Berita Terkait