Selama beberapa dekade berikutnya, spesies-spesies lain, seperti serangga, burung, dan mamalia laut, juga mulai mendatangi pulau ini.
Sebagian besar kehidupan di Surtsey berasal dari migrasi hewan atau disebarkan oleh angin, air, dan burung laut.
Bahkan setelah lebih dari 60 tahun, pulau ini masih terus berkembang dan menunjukkan bagaimana proses alam bekerja dengan lambat untuk membangun ekosistem yang lebih kompleks.
6. Keanekaragaman Hayati yang Terus Berkembang
Meskipun sangat muda, keanekaragaman hayati di Pulau Surtsey terus berkembang.
Hingga saat ini, lebih dari 60 spesies tanaman telah ditemukan di pulau ini.
Beberapa di antaranya adalah spesies yang sebelumnya tidak ada di pulau ini, sementara yang lainnya adalah tanaman yang mampu bertahan hidup dalam kondisi yang ekstrem.
Pulau ini juga menarik perhatian banyak spesies burung laut, yang menggunakan pulau ini sebagai tempat berkembang biak.
Keanekaragaman hayati ini menunjukkan betapa kuatnya kemampuan alam untuk membangun kembali kehidupan di wilayah yang tidak ramah bagi banyak organisme.
7. Pulau yang Dikelola oleh Pemerintah Islandia
Pulau Surtsey dikelola oleh pemerintah Islandia, dan statusnya sebagai cagar alam memberi perlindungan bagi keanekaragaman hayati yang ada di sana.
Pulau ini juga terdaftar sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO pada tahun 2008, yang menambah nilai ilmiah dan konservasi dari pulau yang luar biasa ini.
8. Dampak Perubahan Iklim yang Terobservasi
Sebagai pulau yang baru terbentuk, Pulau Surtsey menjadi salah satu tempat yang ideal untuk mempelajari dampak perubahan iklim.
Perubahan suhu, pergeseran pola cuaca, dan faktor lingkungan lainnya dapat memberikan wawasan penting mengenai bagaimana pulau-pulau muda beradaptasi terhadap perubahan iklim yang terjadi di dunia.
Pulau Surtsey bukan hanya sebuah pulau yang baru, tetapi juga merupakan jendela yang menampilkan bagaimana kehidupan dapat dimulai di tempat yang paling tidak mungkin.