Sejak zaman dahulu, danau ini telah menjadi pusat kehidupan bagi masyarakat Minahasa.
Berdasarkan cerita lisan yang berkembang di kalangan penduduk setempat, Danau Tondano memiliki kedalaman makna dalam sejarah mereka.
Banyak legenda dan mitos yang berkaitan dengan danau ini, dan mereka sering kali mencerminkan hubungan erat antara manusia dan alam.
BACA JUGA:7 Tempat Terdingin di Dunia, Menjelajahi Keajaiban Kutub dan Pegunungan Salju Abadi
BACA JUGA:Pecinta Pendaki Gunung Wajib Ke Sini! Seperti Permata yang Tersembunyi
Salah satu tradisi yang masih dilestarikan hingga saat ini adalah budaya Tondano, di mana masyarakat setempat merayakan berbagai acara adat dan ritual yang terkait dengan keberadaan danau.
Salah satunya adalah festival budaya yang diselenggarakan di sekitar danau, yang menampilkan seni dan tarian tradisional.
Kegiatan ini menjadi sarana penting bagi masyarakat untuk melestarikan budaya serta memperkenalkan keindahan alam mereka kepada dunia luar.
Sumber Kehidupan bagi Masyarakat Sekitar
Bagi masyarakat Minahasa, Danau Tondano adalah lebih dari sekedar pemandangan indah. Danau ini adalah sumber kehidupan mereka.
Banyak penduduk yang mencari nafkah dengan cara memancing, berjualan ikan, atau mengolah produk hasil laut yang ada di danau.
Selain itu, sebagian besar penduduk juga memanfaatkan lahan sekitar danau untuk bercocok tanam.
Sayuran seperti kangkung, bawang, dan berbagai jenis tanaman air lainnya tumbuh subur di sekitar danau, menjadikannya sumber penghidupan yang penting bagi mereka.
Tidak hanya itu, Danau Tondano juga menjadi pusat pariwisata yang memberi manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar.
Banyak penginapan, restoran, dan tempat wisata yang dibangun di sekitar danau untuk menyambut wisatawan.
Hal ini menciptakan lapangan pekerjaan dan membantu meningkatkan perekonomian daerah.