BACA JUGA:Masih Bingung? Begini Cara Membedaan Cendet Jantan dan Betina
BACA JUGA:Keindahan Burung Camar, Sang Penjaga Harmoni Laut
Jenis ini biasanya ditemukan di daerah Jawa dan Sumatera.
Meskipun memiliki sengat yang cukup kuat, racunnya tidak berbahaya bagi manusia.
Kalajengking hitam lebih dikenal sebagai hewan pemangsa serangga dan sering dijadikan objek penelitian untuk studi racun kalajengking.
3. Kalajengking Merah (Isometrus maculatus)
Dikenal dengan warna tubuhnya yang lebih terang dan corak yang menarik, kalajengking merah lebih sering ditemukan di kawasan hutan hujan tropis Sumatera dan Kalimantan.
Racunnya lebih ringan, dan meskipun sengatannya menyakitkan, kalajengking ini jarang menimbulkan ancaman serius bagi manusia.
Keberadaannya penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem hutan tropis.
4. Kalajengking Gunung (Heterometrus laoticus)
Kalajengking gunung sering ditemukan di daerah pegunungan, terutama di kawasan Bali dan Nusa Tenggara.
Ciri khas dari kalajengking jenis ini adalah tubuhnya yang lebih ramping dan panjang, serta kemampuannya untuk bertahan hidup dalam suhu dingin.
Racunnya relatif lemah, tetapi sengatannya tetap bisa menimbulkan rasa sakit yang cukup.
5. Kalajengking Kecil (Tityus sp.)
Kalajengking kecil memiliki ukuran tubuh yang lebih mungil dibandingkan dengan jenis lainnya, namun racunnya bisa sangat berbahaya, terutama bagi mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Jenis ini biasanya ditemukan di daerah dataran rendah, terutama di sekitar perkebunan kelapa sawit. Meskipun demikian, kalajengking ini cenderung lebih pemalu dan tidak agresif.