HARIANBANYUASIN.COM - Pembuatan gula merah dari air nira adalah salah satu tradisi yang kaya akan nilai budaya dan kearifan lokal.
Proses ini, yang dilakukan secara tradisional, tidak hanya menghasilkan pemanis alami yang khas tetapi juga mencerminkan dedikasi serta keterampilan yang diwariskan secara turun-temurun.
Di berbagai pelosok Nusantara, produksi gula merah sering menjadi mata pencaharian utama bagi masyarakat pedesaan.
BACA JUGA:Tips Ampuh Menghilangkan Rasa Pahit pada Pare Tanpa Garam
BACA JUGA:Cuma Satu Warna? Ini 5 Tips Bikin Kue Buttercream Tetap Elegan!
Pembuatan gula merah tradisional berawal dari penyadapan air nira, cairan manis yang diperoleh dari pohon kelapa, aren, atau siwalan.
Air nira ini mengandung gula alami yang kemudian diolah menjadi gula merah melalui proses penguapan dan pencetakan. Berikut adalah tahapan lengkapnya:
1. Penyadapan Air Nira
Proses dimulai dengan menyadap bunga jantan pohon kelapa atau aren.
Para penyadap, yang sering disebut "tapang", memanjat pohon tinggi untuk mengumpulkan nira.
Bunga jantan yang dipotong ujungnya akan meneteskan cairan manis ke wadah bambu atau plastik yang digantung di bawahnya.
Proses ini membutuhkan keahlian dan keberanian, terutama karena pohon aren bisa mencapai ketinggian lebih dari 15 meter.
BACA JUGA:Panduan Menanam Sawi Hijau dari Biji, Tips dan Trik untuk Hasil Optimal
BACA JUGA:Tips Jitu Biar Gigi Kamu Sehat dan Bersi, Cek Sekarang atau Menyesal Nanti!
2. Penyaringan dan Perebusan