Jamur ini umumnya tumbuh pada kayu yang sudah membusuk atau material organik lainnya, dengan warna yang bervariasi dari merah cerah hingga coklat.
Dengan ukuran yang kecil dan bentuk seperti cawan, jamur ini sering ditemukan di daerah tropis, dan kerap dijadikan objek foto karena bentuknya yang unik dan warnanya yang mencolok.
BACA JUGA:Beracun Tapi Bisa Dimakan, Simak Fakta Menarik Seputar Ikan Buntal.
BACA JUGA:Sekilas Terlihat Mirip, Ini 6 Perbedaan Rosemary dan Lavender
3. Jamur “Fungi of the Dead” (Mortierella)
Sesuai dengan namanya, jamur ini tumbuh di area yang telah mati atau membusuk, memberikan kesan misterius dan menakutkan.
Jamur Mortierella biasanya memiliki warna hitam atau coklat tua dan bentuk yang sangat menyerupai lapisan-lapisan dari tanah yang mengeras.
Jamur ini sangat penting dalam ekosistem karena membantu mendekomposisi bahan organik.
4. Jamur “Chicken of the Woods” (Laetiporus sulphureus)
Jamur ini juga dikenal dengan nama “Chicken of the Woods” karena teksturnya yang menyerupai daging ayam muda.
Tumbuh di batang pohon atau kayu yang membusuk, jamur ini memiliki warna oranye cerah dengan tepi kuning dan daging yang kenyal.
Meski memiliki penampilan yang menarik, jamur ini bisa dimakan dan dianggap lezat oleh banyak orang, bahkan sering digunakan sebagai pengganti daging ayam dalam masakan vegan.
5. Jamur Bioluminescent (Panellus stipticus)
Salah satu jamur paling mengagumkan di dunia adalah jamur bioluminescent, yang dikenal dengan kemampuan untuk bersinar di malam hari.
Jamur ini mengeluarkan cahaya hijau alami yang menciptakan pemandangan yang menakjubkan di tengah kegelapan hutan.
Dikenal sebagai Panellus stipticus, jamur ini sering disebut “jamur hantu” karena kemampuannya untuk bersinar tanpa ada sumber cahaya eksternal.