Organisasi ini menetapkan peraturan resmi untuk permainan, yang kemudian menjadi dasar bagi turnamen dan kompetisi squash internasional.
Squash Menjadi Olahraga Profesional
Meskipun permainan squash sudah ada sejak abad ke-19, olahraga ini baru mulai berkembang pesat pada pertengahan abad ke-20.
Dengan perkembangan teknik dan peralatan yang semakin modern, serta adanya peningkatan fasilitas yang mendukung olahraga ini, squash mulai dipandang lebih serius oleh para atlet.
Pada tahun 1967, World Squash Federation (WSF) didirkan, yang bertujuan untuk mempromosikan olahraga squash di seluruh dunia dan mengatur standar kompetisi internasional.
Dalam beberapa dekade berikutnya, berbagai turnamen profesional bermunculan, dan pemain-pemain seperti Jahangir Khan dari Pakistan, yang mendominasi dunia squash pada tahun 1980-an, menjadikan olahraga ini semakin terkenal.
Khan menjadi simbol kebangkitan squash internasional, setelah meraih kemenangan hampir tanpa henti dalam turnamen besar.
Squash Menjadi Bagian dari Olimpiade?
Meskipun sudah menjadi olahraga internasional yang sangat dihormati, squash belum pernah menjadi bagian dari ajang Olimpiade.
Selama beberapa dekade, ada upaya dari federasi squash untuk memasukkan olahraga ini ke dalam daftar olahraga Olimpiade, namun gagal beberapa kali.
Keinginan ini muncul karena semakin banyaknya negara yang berpartisipasi dalam olahraga ini dan semakin tingginya popularitasnya di kalangan penggemar olahraga.
Pada tahun 2009, squash akhirnya mengikuti jejak olahraga lain seperti tenis meja dengan mengajukan kembali proposal untuk masuk dalam Olimpiade 2020, namun lagi-lagi gagal.
Meskipun demikian, para atlet dan penggemar squash tetap berharap bahwa suatu saat nanti olahraga ini akan diterima dalam Olimpiade.
Perkembangan Fasilitas dan Teknologi
Seiring berjalannya waktu, olahraga squash terus berkembang dalam hal fasilitas dan teknologi.
Permainan ini awalnya dimainkan di lapangan kecil tanpa pencahayaan yang baik, namun sekarang ada lapangan-lapangan modern dengan pencahayaan canggih yang memungkinkan pertandingan berlangsung pada malam hari.