Hal ini menunjukkan bahwa Candi Sewu adalah bagian dari wilayah yang memiliki hubungan erat dengan pusat kerajaan Mataram, yang saat itu adalah kerajaan terbesar di pulau Jawa.
Arsitektur Candi Sewu: Keindahan dan Keunikan
Kompleks Candi Sewu terbagi menjadi dua area utama, yaitu area dalam dan area luar.
Candi utama yang berada di tengah adalah sebuah stupa besar yang menghadap ke arah timur, sementara di sekitarnya terdapat banyak candi kecil yang disusun dalam pola tertentu.
Candi-candi kecil ini kemungkinan besar digunakan untuk tempat pemujaan atau meditasi bagi para biksu Buddha pada masa itu.
Candi utama di kompleks Sewu memiliki bentuk persegi dengan ukuran yang lebih besar dibandingkan dengan candi-candi kecil di sekitarnya.
Candi ini merupakan simbol keagungan ajaran Buddha yang berkembang di kerajaan Mataram pada masa itu.
Di sisi lainnya, dinding candi utama dihiasi dengan relief yang menggambarkan kisah-kisah Buddha, menggambarkan pengaruh budaya India yang sangat kuat.
Arsitektur Candi Sewu menunjukkan pengaruh besar dari kebudayaan India, terutama dalam desain dan relief-relief yang menggambarkan ajaran-ajaran agama Buddha.
Candi ini juga memiliki struktur yang sangat teratur dan simetris, dengan keindahan yang mengagumkan, meskipun sebagian besar relief dan patung-patung yang ada sudah mengalami kerusakan akibat faktor alam dan perusakan pada masa penjajahan.
Relief dan Makna Agama
Relief-relief yang ada di Candi Sewu sebagian besar menggambarkan kisah-kisah dari kehidupan Buddha, termasuk cerita mengenai kelahiran, perjalanan hidup, dan pencapaian pencerahan Buddha.
Relief-relief ini bukan hanya berfungsi sebagai ajaran agama, tetapi juga memberikan wawasan tentang cara hidup dan kepercayaan masyarakat pada masa itu.
Salah satu relief yang paling terkenal di Candi Sewu menggambarkan kisah perjalanan hidup seorang bodhisattva, seorang calon Buddha yang memilih untuk tetap berada di dunia untuk membantu umat manusia mencapai pencerahan.
Relief ini memberikan gambaran yang sangat mendalam tentang pemikiran dan filosofi Buddha, yang memiliki pengaruh yang kuat pada kebudayaan Jawa pada masa itu.