HARIANBANYUASIN.COM - Mengurangi berat badan menjadi tantangan yang dihadapi banyak orang di seluruh dunia, terutama dengan berbagai pilihan diet yang kadang membingungkan.
Di tengah tren diet modern, satu metode klasik justru kembali menarik perhatian, yaitu diet nasi.
Diet ini pernah populer pada awal abad ke-20 dan dikenal efektif menurunkan berat badan hingga puluhan kilogram.
BACA JUGA:Tips Ampuh Menghilangkan Rasa Pahit pada Pare Tanpa Garam
BACA JUGA:Turun Berat Badan dengan Nikmat, Rahasia Diet Sehat dengan Buah Melon yang Bikin Ketagihan!
Namun, apakah metode ini cocok untuk semua orang, dan bagaimana cara menjalankannya agar tetap sehat?
Simak panduan lengkap diet nasi yang sederhana namun efektif ini.
Sejarah Diet Nasi
Diet nasi pertama kali dikembangkan pada tahun 1939 oleh seorang dokter bernama Walter Kempner, yang awalnya merancang diet ini untuk membantu pasien dengan masalah tekanan darah tinggi dan ginjal.
BACA JUGA:Pingin Turun Berat Badan? Coba 6 Tips Diet Ini
BACA JUGA:Pengen Sarapan Tapi Takut gendut! 10 Rekomendasi Sarapan yang Cocok Untuk Diet
Dokter Kempner menciptakan diet rendah lemak, rendah garam, dan tinggi serat ini untuk meredakan beberapa kondisi medis kronis, sekaligus membantu pasien menurunkan berat badan secara signifikan.
Metode ini menggunakan nasi sebagai makanan utama, diimbangi dengan sayur-sayuran, buah, dan sumber protein tertentu yang rendah kalori.
Cara Kerja Diet Nasi
Prinsip utama diet nasi adalah mengurangi konsumsi kalori secara drastis, sehingga tubuh membakar lemak lebih cepat. Diet ini umumnya dilakukan dalam tiga tahap utama: