Reputasi piranha sebagai predator ganas sering dibesar-besarkan dalam film dan cerita rakyat.
Meski memiliki gigitan yang kuat, piranha sebenarnya tidak menyerang manusia secara sembarangan.
Kebanyakan serangan terhadap manusia terjadi ketika piranha merasa terancam atau ketika makanan langka di habitatnya.
Dalam kondisi normal, piranha lebih cenderung menghindari manusia daripada menyerang.
Bahkan, beberapa spesies piranha adalah herbivora dan tidak mengkonsumsi daging sama sekali.
Namun, gigitan piranha tetap bisa sangat berbahaya dalam situasi tertentu.
Beberapa nelayan di Amazon melaporkan bahwa ikan ini dapat dengan cepat menggerogoti ikan yang lebih besar, meninggalkan tulang-tulangnya dalam waktu singkat.
Fenomena ini menunjukkan bagaimana gigitan piranha memang mematikan dalam konteks lingkungan mereka sendiri, meskipun ancaman terhadap manusia relatif kecil.
5. Mengapa Gigitan Piranha Lebih Efektif daripada Megalodon di Habitatnya
Meski Megalodon adalah salah satu pemangsa paling mematikan yang pernah ada di lautan, ukuran tubuhnya yang besar membuatnya memerlukan mangsa dalam ukuran besar pula.
Sebaliknya, piranha mampu memanfaatkan gigitan kuatnya untuk menyerang hewan-hewan yang lebih kecil di perairan dangkal.
Kekuatan gigitan piranha yang efisien membuat mereka menjadi pemangsa yang sangat efektif di sungai-sungai yang memiliki banyak pesaing.
Piranha memanfaatkan kekuatan gigitannya yang luar biasa untuk mempertahankan diri, berburu, dan menjaga wilayah.
Dengan gigi-giginya yang tajam dan kekuatan gigitan yang tinggi, piranha dapat hidup dengan baik di ekosistem yang menantang di sungai Amazon, yang memiliki berbagai jenis predator dan pesaing.
Kesimpulan
Walaupun memiliki ukuran kecil, piranha adalah salah satu predator paling mengesankan di dunia air tawar.