Enzim anti-koagulan pada lintah digunakan dalam terapi lintah yang membantu melancarkan aliran darah dan mencegah penggumpalan darah.
Penggunaan terapi lintah telah diakui dalam beberapa praktik kesehatan tradisional dan bahkan digunakan di rumah sakit untuk perawatan luka tertentu.
Sebaliknya, pacet tidak memiliki manfaat medis yang signifikan seperti lintah.
Pacet lebih dikenal sebagai "gangguan" bagi para pejalan di alam bebas, terutama karena gigitannya bisa menyebabkan iritasi dan rasa gatal yang cukup mengganggu.
Meski sering dianggap sama, lintah dan pacet memiliki perbedaan penting baik dalam habitat, bentuk tubuh, cara menghisap darah, hingga manfaatnya bagi manusia.
Lintah lebih banyak hidup di air, memiliki enzim anti-koagulan, dan memiliki manfaat medis yang penting.
Di sisi lain, pacet hidup di darat, menggigit dengan cara lebih sederhana, dan biasanya tidak disukai karena dapat menyebabkan iritasi pada kulit.
Dengan mengenali perbedaan ini, kita bisa lebih memahami kedua hewan penghisap darah ini dan mungkin lebih siap menghadapi mereka saat menjelajahi alam bebas.