HARIANBANYUASIN.COM - Bandung Lautan Api adalah salah satu peristiwa heroik dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia yang menunjukkan semangat juang dan tekad kuat rakyat Bandung dalam mempertahankan tanah air dari penjajah.
Pada 23 Maret 1946, warga Bandung membakar sebagian besar kota mereka sendiri sebagai bentuk perlawanan terhadap ultimatum tentara Sekutu yang mengharuskan mereka untuk menyerahkan kota kepada tentara NICA (Netherlands Indies Civil Administration), yang didukung Sekutu dan hendak menguasai Indonesia kembali setelah proklamasi kemerdekaan.
Awal Mula Peristiwa
Pasca-kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, kota Bandung, yang kala itu menjadi pusat kegiatan militer dan politik di Jawa Barat, mendapat tekanan dari tentara Sekutu.
BACA JUGA:Wartawan, Jurnalis, atau Reporter? Kenali Bedanya Yuk, Biar Gak Salah Sebut!
BACA JUGA:Menggali Jejak Ibukota Majapahit di Tengah Modernitas
Tentara Inggris dan NICA mulai menduduki Bandung, dan konflik pun mulai bermunculan.
Pada Maret 1946, tentara Sekutu mengeluarkan ultimatum bagi pejuang kemerdekaan dan penduduk Bandung untuk segera meninggalkan wilayah utara kota, menyerahkan Bandung demi menghindari serangan besar-besaran.
Namun, pemuda dan pejuang rakyat Bandung menolak menyerahkan kota begitu saja.
BACA JUGA:Wah, Ternyata Ada 6 Jenis Manusia Purba di Indonesia! Yuk, Selami Sejarahnya!
BACA JUGA:Sejarah dan Spekulasi, Apa yang Terjadi Jika PKI Kembali Berkuasa?
Rencana Pembakaran Kota
Para pejuang Indonesia memutuskan untuk melakukan tindakan yang tidak biasa membumihanguskan Bandung agar Sekutu tidak bisa memanfaatkan kota tersebut sebagai markas militer.
Dengan penuh semangat, rakyat Bandung di bawah pimpinan Tentara Keamanan Rakyat (TKR) dan Laskar Rakyat mempersiapkan aksi pembakaran kota.
Rencana ini didukung penuh oleh para penduduk, yang rela meninggalkan rumah dan harta benda demi kemerdekaan bangsa.