Di berbagai daerah di Asia Tenggara, pokok duri 7 bilah sudah lama dimanfaatkan sebagai obat tradisional.
Daun, bunga, dan buahnya sering kali direbus atau dikeringkan untuk dijadikan ramuan.
Di beberapa tempat, bagian dari tanaman ini juga ditumbuk dan dijadikan pasta untuk dioleskan pada luka atau gigitan serangga guna mempercepat penyembuhan.
Selain itu, bunga dan buah dari pokok duri 7 bilah sering dimanfaatkan dalam ritual-ritual tradisional sebagai bahan yang dianggap memiliki energi positif.
Beberapa masyarakat mempercayai bahwa tanaman ini bisa mengusir roh jahat dan melindungi rumah dari energi negatif, meski hal ini lebih bersifat kepercayaan dan bukan fakta ilmiah.
Potensi Komersial dan Peluang Ekonomi
Seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap pengobatan alami dan herbal, pokok duri 7 bilah memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai komoditas ekonomi.
Produk-produk olahan dari bunga dan buah tanaman ini, seperti ekstrak, minyak esensial, dan teh herbal, bisa menjadi peluang bisnis yang menjanjikan.
Di era di mana bahan-bahan alami semakin diminati, tanaman ini dapat menjadi alternatif yang menarik bagi pasar pengobatan herbal dan perawatan kecantikan.
Selain itu, tanaman ini juga bisa dijadikan tanaman hias yang eksotis dengan penampilannya yang unik.
Durinya yang mencolok serta bunganya yang berwarna cerah bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi para pecinta tanaman.
Budidaya pokok duri 7 bilah sebagai tanaman hias juga bisa menjadi peluang bisnis bagi para petani dan pembudidaya tanaman.
Tantangan dalam Pengolahan dan Budidaya
Meskipun memiliki banyak manfaat, pengolahan pokok duri 7 bilah memerlukan kehati-hatian karena duri-duri tajam yang mengelilingi batangnya.
Para petani dan pengolah harus menggunakan peralatan khusus agar tidak terluka saat memanen bunga dan buahnya.
Selain itu, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengidentifikasi seluruh kandungan aktif dalam tanaman ini dan bagaimana penggunaannya yang optimal dalam pengobatan.