Namun, semua itu tidak menghalangi langkahnya.
Baginya, tugasnya sebagai pemimpin spiritual dan ulama adalah memastikan bahwa keadilan ditegakkan, apapun resikonya.
Masuk ke dalam hutan ini menjadi simbol dari sikap pantang menyerah seorang ulama yang berani mengambil tindakan ekstrem demi kesejahteraan umatnya.
Daud tidak hanya bicara soal keadilan di mimbar atau dalam pengajian, tetapi ia turun langsung ke lapangan, menghadapi bahaya demi memperjuangkan hak rakyat.
Aksi ini semakin mengukuhkan posisinya sebagai ulama yang tidak hanya mengajar di balik dinding masjid, tetapi juga seorang pejuang yang nyata di tengah masyarakat.
Keberaniannya membuktikan bahwa agama bukan hanya soal ritual, tetapi juga tentang aksi nyata untuk membela kaum tertindas.
Pengaruh Kisah Daud Berureureah di Kalangan Masyarakat Aceh
Kisah keberanian Daud Berureureah yang masuk hutan untuk menagih janji tidak hanya menggugah hati rakyat Aceh, tetapi juga memberikan teladan bagi generasi berikutnya.
Aksinya menjadi inspirasi bahwa seorang pemimpin harus bertanggung jawab atas ucapannya, dan bahwa keadilan harus diperjuangkan dengan segala cara, bahkan dalam situasi paling sulit sekalipun.
Masyarakat Aceh yang mendengar kisah ini semakin menghormati Daud Berureureah.
Ia dianggap sebagai sosok yang rela berkorban dan tidak gentar menghadapi kekuatan apapun demi memperjuangkan hak-hak rakyat.
Perjuangannya menjadi bagian dari sejarah panjang Aceh dalam menegakkan kebenaran dan melawan ketidakadilan.
Kisah Daud Berureureah memberikan pelajaran berharga bagi generasi masa kini.
Bahwa dalam menghadapi ketidakadilan, diperlukan keberanian yang luar biasa.
Seperti yang ditunjukkan Daud, menagih janji adalah tugas penting yang tak boleh diabaikan, terutama ketika janji itu menyangkut kesejahteraan dan hak-hak orang banyak.
Lebih dari sekadar sejarah, kisah ini relevan hingga hari ini.