Antioksidan bekerja dengan cara melawan radikal bebas yang dapat merusak sel-sel tubuh dan memicu berbagai penyakit kronis.
Dengan rutin mengonsumsi brotowali, tubuh akan lebih kuat dalam menghadapi serangan virus, bakteri, maupun patogen lainnya yang dapat menyebabkan infeksi.
Para ahli juga menemukan bahwa brotowali memiliki sifat imunomodulator, yang berarti mampu menyeimbangkan sistem kekebalan tubuh.
Hal ini menjadikan brotowali sebagai salah satu tanaman yang bermanfaat dalam pencegahan penyakit autoimun.
3. Membantu Mengatasi Nyeri Sendi dan Rematik
Bagi penderita rematik atau nyeri sendi, brotowali bisa menjadi pilihan pengobatan alternatif yang efektif.
Brotowali memiliki sifat anti-inflamasi yang membantu mengurangi peradangan pada sendi, sehingga bisa meredakan nyeri yang dirasakan oleh penderitanya.
Beberapa penelitian menyebutkan bahwa brotowali mengandung senyawa alkaloid dan flavonoid yang bekerja mengurangi aktivitas enzim yang memicu peradangan dalam tubuh.
Mengonsumsi ramuan brotowali secara rutin dipercaya dapat meringankan gejala rematik dan memperbaiki kualitas hidup penderita.
4. Menjaga Kesehatan Pencernaan
Masalah pencernaan seperti diare, perut kembung, atau sembelit sering kali dapat diatasi dengan tanaman herbal brotowali.
Sifat antimikroba yang dimiliki oleh brotowali dapat membantu membasmi bakteri dan parasit penyebab gangguan pencernaan, sehingga membuat sistem pencernaan lebih sehat dan lancar.
Penggunaan brotowali dalam bentuk teh atau ramuan juga mampu meredakan iritasi pada lambung, sehingga bisa menjadi solusi bagi penderita gangguan asam lambung.
5. Mengatasi Malaria dan Demam
Brotowali sudah lama digunakan sebagai obat tradisional untuk mengatasi penyakit malaria.
Kandungan senyawa aktif dalam tanaman ini terbukti memiliki sifat antimalaria yang efektif dalam melawan parasit Plasmodium, penyebab penyakit malaria.