BACA JUGA:Pendiri Persatuan Sepak Bola di Indonesia, Sosok Soeratin Sosrosoegondo yang Menorehkan Sejarah
BACA JUGA:Jejak Televisi Sejarah, Inovasi, dan Pengaruh Besarnya di Era Digital
Rumah ini biasanya terdiri dari lima tingkat yang melambangkan tingkatan sosial serta ajaran hidup berlandaskan nilai Islam dan adat istiadat setempat.
Setiap tingkat ini memiliki fungsi sosial dan budaya yang berbeda, serta digunakan untuk kegiatan adat tertentu.
- Pagar Tenggalung: Ini adalah bagian paling bawah dari Rumah Limas, biasanya digunakan untuk kegiatan umum dan acara-acara seperti pertemuan keluarga besar atau kegiatan sosial. Di sinilah tempat masyarakat berkumpul untuk kegiatan yang melibatkan banyak orang.
- Jogan: Berada di atas pagar tenggalung, jogan berfungsi sebagai ruang untuk menerima tamu yang datang. Biasanya, tamu yang berkunjung untuk urusan biasa akan ditempatkan di bagian ini.
- Kekijing: Bagian rumah ini terdiri dari beberapa tingkatan yang mencerminkan status sosial tamu atau anggota keluarga. Semakin tinggi posisinya, semakin penting orang yang duduk di sana. Biasanya hanya tamu kehormatan yang diizinkan duduk di tingkatan yang lebih tinggi.
- Emben dan Gegajah: Bagian ini adalah ruang yang lebih privat, diperuntukkan bagi pemilik rumah dan keluarga inti. Di sini biasanya keluarga berkumpul untuk bersantai atau melakukan kegiatan keluarga lainnya.
- Garang: Tingkat tertinggi dalam Rumah Limas, yang biasanya digunakan untuk kegiatan sakral, seperti upacara adat atau pernikahan. Hanya orang-orang tertentu yang bisa mengakses bagian ini karena sifatnya yang sangat eksklusif.
Simbol Status Sosial dan Keterbukaan
Keberadaan tingkat-tingkat dalam Rumah Limas tidak hanya sebagai pembagian ruangan semata, tetapi juga menjadi simbol status sosial.
Dulu, Rumah Limas sering dimiliki oleh para bangsawan atau orang terpandang di masyarakat.
Tingkat yang berbeda dalam rumah ini juga menunjukkan bagaimana masyarakat Palembang menghargai tata krama dan hubungan sosial dalam kehidupan sehari-hari.
Namun, meskipun ada tingkatan-tingkatan sosial dalam Rumah Limas, bangunan ini juga mencerminkan keterbukaan.
Ruang-ruang yang luas dan tidak tertutup rapat menunjukkan budaya gotong royong dan keterbukaan masyarakat Palembang dalam menerima tamu dan menjalin hubungan sosial.
Bahan dan Konstruksi yang Ramah Lingkungan