Banyak yang percaya bahwa memberikan bunga saat pemakaman adalah bentuk penghormatan yang mendalam, sekaligus sebagai simbol dukungan bagi keluarga yang ditinggalkan.
Tak hanya di Indonesia, bunga krisan juga sangat populer di negara-negara lain.
Di Prancis, misalnya, bunga ini digunakan secara eksklusif untuk upacara pemakaman.
Menurut tradisi di sana, menaruh bunga krisan di makam adalah cara untuk menunjukkan rasa hormat dan mengenang mereka yang telah tiada.
Selain krisan, bunga lain seperti lili dan mawar putih juga sering digunakan dalam pemakaman karena memiliki makna yang serupa.
Lili melambangkan kemurnian jiwa, sementara mawar putih melambangkan cinta dan kesucian.
Kedua bunga ini juga kerap kali ditemukan di upacara pemakaman sebagai simbol ketenangan dan kedamaian.
Namun, krisan tetap menjadi pilihan utama karena daya tahan bunganya yang cukup lama, sehingga bisa tetap segar dalam waktu yang lebih panjang dibandingkan bunga lainnya.
Hal ini menjadi pertimbangan penting bagi keluarga yang ingin memberikan penghormatan yang layak bagi orang yang mereka cintai.
Pemilihan bunga untuk pemakaman ternyata bukan hanya soal estetika, melainkan juga sarat dengan makna mendalam.
Setiap bunga yang dibawa ke pemakaman memiliki pesan tersirat, baik untuk mereka yang telah pergi maupun untuk keluarga yang ditinggalkan.
Tradisi membawa bunga ini mencerminkan bagaimana manusia selalu mencari cara untuk menyampaikan perasaan dan doa melalui keindahan alam.
Meski kesedihan menyelimuti suasana pemakaman, bunga-bunga yang dibawa diharapkan bisa menjadi simbol penghiburan dan keindahan di tengah duka.
Tradisi ini tidak hanya menjadi wujud penghormatan, tetapi juga pengingat bahwa kehidupan tetap memiliki keindahan, bahkan di saat kehilangan yang paling dalam.
Bunga krisan, dengan segala maknanya, tetap menjadi salah satu bentuk penghormatan yang paling tulus dalam perpisahan terakhir.