PANGKALAN BALAI, HARIANBANYUASIN.COM - Baru-baru ini Seorang remaja bernama M Arief (18) tewas dalam tawuran yang terjadi di Kota Palembang, Sumatera Selatan, pada Senin (24/6/2024) sekitar 03.00 WIB.
Arief disebut mengalami luka akibat sabetan senjata tajam. Korban sempat dilarikan ke Rumah Sakit Boom Baru usai kejadian. Namun, tak lama berselang akhirnya meninggal dunia.
Kanit Reskrim Polsek Kalidoni Iptu Cepi Aminudin membenarkan kejadian tersebut, ia menghimbau warga agar melarang anak remaja keluar rumah saat larut malam dan meningkatkan pengawasan terhadap para remaja guna mengantisipasi aksi tawuran yang bisa membahayakan dan merenggut nyawa. (Dilansir dari kompas, 25/062024).
BACA JUGA:Akses Pupuk Susah, Petani Sengsara
BACA JUGA:Nasabah Membunuh Pegawai Koperasi, Indonesia Darurat Riba
Kenakalan Remaja di Sistem Sekuler
Kenakalan remaja seperti Bullying, pergaulan bebas hingga tawuran yang banyak memakan korban seolah terus dipertontonkan.
Tawuran yang terus dinormalisasikan bagi oleh kalangan remaja ini bak sudah menjadi gaya hidup untuk mencari eksistensi diri.
Mirisnya kasus ini setiap tahun terus berulang tanpa ada penanganan khusus dari pemangku kebijakan, solusi yang ditawarkan hanya sekedar himbauan dan mengembalikkan semua pengawasan kepada orangtua.
BACA JUGA:Pajak, Memakmurkan Pengusaha dan Menyengsarakan Rakyat
BACA JUGA:Solusi Islam Atasi Jalan Rusak
Beginilah kondisi pemuda dalam naungan sistem kapitalis yang melahirkan banyak generasi yang rusak, anmoral dan kriminal karena minimnya pembekalan Pendidikan Agama membuat generasi bebas melakukan apapun termasuk dengan mudah membunuh nyawa seseorang.
Sedangkan Negara disibukkan dengan solusi tambal sulam, yang menyeru mengatasi kerusakan remaja dengan berfokus pada moderasi beragama.
Alih alih memperbaiki pribadi generasi yang bertakwa dan berkualitas, solusi ini malah membuat akidah umat Islam khususnya generasi semakin terkikis dan rusak.
BACA JUGA:Pernikahan Tanpa Iman, Sumber Masalah