Namun, Jojo -sapaan akrab Jonatan Christie- yang mendapatkan dukungan penuh dari publik Istora Senayan terus berupaya untuk keluar dari tekanan dan berusaha mengurangi error.
Hingga interval, Jojo masih tertinggal 6-11.
Usai interval, Jonatan Christie masih belum bisa keluar dari tekanan dan juga masih banyak melakukan error.
Tertinggal dengan poin 5 hingga 6 angka, membuat lawannya makin percaya diri.
Gim pertama akhirnya Jonatan Christie menyerah 13-21.
Pada gim kedua, 4 poin awal yang didapatkan Leong dihasilkan dari kesalahan yang dilakukan Jonatan Christie 0-4.
Terlihat di awal gim kedua ini, Jonatan Christie masih belum bisa mengembangkan pola permainannya dan terus melakukan kesalahan-kesalahan sendiri.
Interval gim kedua, Jonatan Christie masih tetap tertinggal 7-11 dari Leong.
Poin demi poin yang didapatkan Jojo usai interval memperkecil jarak ketertinggalannya 11-12.
Namun sayangnya, saat momen untuk menyamakan kedudukan, lagi-lagi Jojo kehilangan fokus dankembali melakukan kesalahan.
Dia pun kembali tertinggal 11-15. Akhirnya Jojo berhasil membalikkan keadaan dan unggul 16-15.
Beruntung, Jonatan Christie berhasil mencuri poin 10 poin berturut-turut, gim kedua akhirnya dimenangkan dengan permainan yang sangat agresif.
Gim penentuan, Jonatan Christie kembali tertinggal 5-11 di interval.
Kesalahan-kesalahan yang dilakukan Jonatan usai interval membuat dirinya tak mampu mengejar poin lawannya.
Dan hingga akhirnya harus menyerah, dan kekalahan ini membuat tunggal putra Indonesia habis di Indonesia Open 2024.***