Dirinya berharap agar Pemkab Banyuasin dalam hal ini Dinas Perkebunan dan Perternakan (Disbunnak) Banyuasin segera mengambil tindakan.
"Warga kami yang memiliki kerbau saat ini khawatir penyakit tersebut bisa menyebar pada kerbau-kerbau lainnya," ucap Budi.
Terlebih, penyakit ngorok ini sudah terjadi di Kabupaten OKI, yang notabenenya bertetangga dengan sejumlah desa di Kecamatan Rambutan, Banyuasin.
"Harus ada tindakan cepat dari dinas terkait, jangan sampai penyakit ini kian menyebar dan makin banyak kerbau yang mati," harapnya.
Sementara, pemilik kerbau yang mati mendadak, Nakman mengatakan jika dalam 3 hari terakhir ini kerbau-kerbaunya mati mendadak.
"Kami bingung harus bagaimana untuk memutus mata rantai penyebaran penyakit ngorok ini. Kami berharap ada tindakan cepat dari dinas terkait untuk mengatasi virus yang sudah menyebar ini," imbuhnya.***