2. Mudah Bosan
Anak dengan kecerdasan kinestetik cenderung mudah bosan dengan pembelajaran yang statis dan monoton.
Mereka cepat kehilangan minat jika tidak ada unsur gerakan atau tindakan yang terlibat dalam proses pembelajaran.
Oleh karena itu, pendidik perlu menemukan cara untuk mengintegrasikan gerakan dan aktivitas fisik ke dalam kurikulum mereka.
Pembelajaran yang berbasis proyek atau eksperimen seringkali lebih menarik bagi anak-anak ini.
Mereka menyukai tantangan dan kesempatan untuk mencoba hal-hal baru dengan tangan mereka sendiri.
Misalnya, dalam pelajaran sains, mereka mungkin lebih menikmati praktikum langsung daripada hanya membaca teks atau mendengarkan ceramah.
3. Rasa Ingin Tahu yang Tinggi
Anak-anak dengan kecerdasan kinestetik memiliki rasa ingin tahu yang tinggi terhadap dunia di sekitar mereka.
Namun, cara mereka mengeksplorasi dan memahami dunia seringkali melibatkan gerakan dan aktivitas fisik.
Mereka mungkin lebih suka belajar melalui percobaan langsung daripada hanya mendengarkan penjelasan.
Pendidik dan orang tua dapat mendukung rasa ingin tahu anak-anak ini dengan memberi mereka kesempatan untuk mengeksplorasi dan bereksperimen dengan tangan mereka sendiri.
Misalnya, mereka dapat diajak untuk melakukan percobaan sederhana, membangun model, atau mengikuti aktivitas praktis yang relevan dengan topik pembelajaran.
4. Ekspresif
Salah satu keunikan dari anak-anak dengan kecerdasan kinestetik adalah kemampuan mereka untuk mengekspresikan diri melalui gerakan dan tindakan fisik.
Mereka mungkin lebih suka menunjukkan pemahaman mereka melalui demonstrasi fisik daripada hanya dengan kata-kata atau tulisan.