Sebuah studi yang diterbitkan dalam "The American Journal of Clinical Nutrition" menunjukkan bahwa hanya sebagian kecil belerang dalam telur yang benar-benar dicerna dan diubah menjadi gas dalam saluran pencernaan.
Oleh karena itu, tidak benar secara ilmiah untuk menyatakan bahwa makan telur rebus secara langsung menyebabkan peningkatan produksi gas yang signifikan.
2. Faktor-faktor lain yang mempengaruhi Produksi Gas
Meskipun belerang dalam telur dapat berkontribusi pada produksi gas, faktor-faktor lain juga turut berperan dalam fenomena ini.
Sebagai contoh, pola makan sehari-hari, jenis makanan lain yang dikonsumsi bersamaan dengan telur, serta kondisi kesehatan individu dapat memengaruhi seberapa sering seseorang kentut.
Makanan lain yang mengandung serat tinggi, seperti sayuran dan buah-buahan.
Juga dapat menyebabkan peningkatan produksi gas karena serat tidak sepenuhnya dicerna dalam saluran pencernaan dan menjadi sumber nutrisi bagi bakteri usus.
Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan keseluruhan pola makan dan gaya hidup sebagai faktor yang berperan dalam keseimbangan produksi gas di dalam tubuh.
3. Cara Mengurangi Kemungkinan Kentut Akibat Telur Rebus
Bagi mereka yang merasa sering kentut setelah mengonsumsi telur rebus, ada beberapa cara yang dapat dicoba untuk mengurangi kemungkinan tersebut:
Kombinasikan dengan Makanan Lain
Mengonsumsi telur rebus bersamaan dengan makanan lain yang mengandung serat tinggi dapat membantu mengurangi efek gas yang mungkin timbul.
Pilih Telur dengan Bijak:
Telur yang lebih segar cenderung memiliki kadar belerang yang lebih rendah.
Oleh karena itu, memilih telur yang segar dapat membantu mengurangi potensi produksi gas.
Olahan Telur Lain: