Saking semangatnya, para guru kembali berniat akan membagun dua lokal belajar.
Karena sudah melakukan urun rembug beberapa waktu lalu, karena SMPN 4 Air Salek Kabupaten Banyuasin masih kekurangan lokal belajar.
Farizal tidak memungkiri, bahwa ada juga donatur tidak terikat ikut membantu material.
"Para guru di sini rela berkorban mengeluarkan uang secara pribadi dari jumlah Rp 300.000 hingga Rp 1 juta per orang.
Menurut dia, beraninya guru di sini berspekulasi karena hasil dari usaha perkebunan milik pribadi mereka cukup besar setiap tahun.
Sehingga mereka tidak dipusingkan dengan masalah keuangan.
Hasil tersebut merupakan kinerja kepala SMPN 4 Air Salek dalam sertus hari kerja, karena dirinya dimutasi ke SMPN 4 Air Salek empat bulan lalu.
Sebelumnya dia bertugas sebagai kepala sekolah SMPN 1 Air Saleh yang sudah lebih dahulu berkembang dan lebih maju.
"Kitakan bekerja tlus dan iklas, bagaimana menggerakkan stockholder agar penduli pendidikan," katanya.
"Melakukan koordinasi, memotivasi, kerjasama, membangun kebersamaan, bagaimana memikirkan pembangunan SMPN 4 Air Salek," tambah dia.
Ternyata setelah adanya koordinasi dan kerjasama yang baik, para guru dan tenaga kependidikan tergerak untuk membangun perlengkapan sarana sekolah.
Sekarang sudah dimanfaatkan untuk kebutuhan warga sekolah.***