PANGKALAN BALAI, HARIANBANYUASIN - Sudarno(72) warga Desa Purwosari, Kecamatan Sembawa, Kabupaten Banyuasin menjadi sorotan dengan kesuksesannya dalam budidaya jamur tiram.
Dengan dedikasi dan pengetahuannya yang mendalam, Sudarno telah mencapai hasil yang memuaskan dalam mengembangkan bisnis budidaya jamur tiramnya.
Sudarno bercerita bahwa awal mula dirinya memulai usaha budidaya jamur tiram karena tertarik melihat temannya yang sudah terlebih dahulu menggeluti usaha ini.
BACA JUGA:Anggota PPK Aniaya Anggota PPS di Banyuasin, Ini Persoalannya !
BACA JUGA:Pemkab Banyuasin Tarik Kendaraan Dinas OKP, Ada Apa ? Begini Penjelasan Sekda Banyuasin
“Awalnya lihat teman yang berhasil budidaya jamur tiram, sehingga saya tertarik untuk ikut menggeluti usaha ini. Bibitnya pun saya dapatkan dari teman saya ini. Alhamdulillah, usaha saya terus berlanjut hingga sekarang” ujar Sudarno
Dengan memanfaatkan metode bertani yang inovatif, Sudarno telah mampu meningkatkan hasil produksinya.
Jamur tiram yang ditanamnya memiliki kualitas unggul dan telah diminati oleh banyak konsumen di pasar lokal.
BACA JUGA:Tak Ada Pesta Kembang Api, Ini Kegiatan Pemkab Banyuasin untuk Menyambut Pergantian Tahun
BACA JUGA:Bakal Kembali Beroperasi di Banyuasin, Segini Tarif KMP Puteri Leanpuri Saat ini
Dituturkan Sudarno bahwa dalam seharinya dia bisa memanen 3 hingga 5 kilogram jamur yang dipasarkan di daerah Sembawa, Mainan, Rejodadi, serta secara online.
“Per hari saya bisa panen tiga sampai lima kilogram, itu pun tidak tentu. Biasanya dijual di Sembawa, Mainan, serta Rejodadi dengan harga Rp. 25.000,- per kilo. Saya juga mencoba untuk jualan secara online” ujarnya.
Bisnis ini tentu sangat menjanjikan, mengingat Sudarno bisa meraih omzet sebesar satu hingga dua juta rupiah setiap bulannya.
BACA JUGA:Bakal Beroperasi di Banyuasin Tahun 2025, ini Rute KMP Puteri Leanpuri Saat ini
BACA JUGA:Sopir di Banyuasin Gelapkan 10 Ton Beras untuk Pesan PSK dan Mabuk-mabukan