PANGKALAN BALAI, HARIANBANYUASIN.COM - Penyakit Tuberculosis (TB) masih menjadi masalah kesehatan masyarakat yang serius di seluruh dunia dan juga merupakan tantangan global.
Termasuk bagi Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan.
Kabupaten Banyuasin telah melakukan berbagai langkah koordinasi dan integrasi program publik.
BACA JUGA:Darno Penemu Buaya di Banyuasin Sumatera Selatan, Ternyata Ketua RW, Begini Cerita Lengkapnya
Serta peran penting kader dan lintas sektor dalam penanggulangan TB di wilayah tersebut.
Menurut Sekda Banyuasin, TB tetap menjadi masalah kesehatan masyarakat yang signifikan di Kabupaten Banyuasin dan juga merupakan tantangan global.
Data menunjukkan bahwa Indonesia masih menduduki peringkat kedua dalam beban penyakit TB di dunia setelah negara-negara seperti India, Tiongkok, Nigeria, dan Pakistan.
BACA JUGA:Jarang yang Tahu ! Buah Pir Ampuh Meredakan Batuk dan Pilek, Cukup Campurkan 3 Bahan Ini
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mencatat bahwa pada tahun 2022, terdapat sekitar 969 ribu kasus TB di negara ini.
Data juga menunjukkan bahwa sebagian besar kasus TB di Indonesia terjadi pada kelompok usia 15 hingga 54 tahun, dengan angka tertinggi di antara mereka yang berusia 45 hingga 54 tahun.
Kabupaten Banyuasin, yang terletak di Provinsi Sumatera Selatan, juga tidak luput dari masalah TB.
BACA JUGA:Buron Setahun, Pengeroyok Guru Ngaji di Talang Kelapa Banyuasin Dibekuk
Pada tahun 2022, tercatat ada sebanyak 2017 kasus TB di kabupaten ini.
Hingga awal bulan Oktober tahun 2023, telah dilaporkan sekitar 1694 kasus tambahan.
Ini menunjukkan bahwa TB masih merupakan masalah kesehatan yang relevan dan mendesak di wilayah ini.