BACA JUGA:Doa adalah Senjata Kaum Muslim
"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian berpuasa, sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian, agar kalian bertakwa (TQS Al-Baqarah:183)."
Menurut Syaikh Abu Bakar al-Jazairi, frasa "agar kalian bertaqwa" dalam ayat di atas bermakna, "agar dengan shaum itu Allah Swt. mempersiapkan kalian untuk bisa menjalankan semua perintah-Nya dan menjauhi semua larangan-nya." (Al-Jazairi, Aysar at-Tafaasiir, I/80).
Jika buah dari puasa adalah takwa. Tentunya ideal kaum muslim menjadi taat totalitas. Menjalankan syariat Allah dalam seluruh tatanan kehidupan. Bukan hanya di bulan Ramadhani saja.
BACA JUGA:Puasa Sebagai Perisai
Tapi Ketakwaan juga terlihat di luar Ramadhan sepanjang tahun dalam seluruh tatanan kehidupan, baik dalam berumah tangga, bermasyarakat bahkan bernegara.
Bukan takwa namanya jika seseorang biasa melakukan shalat, melaksanakan shaum Ramadhan atau bahkan menunaikan ibadah umroh dan haji ke baitullah. Sementara ia biasa memakan riba, membuka aurat, melakukan suap dan korupsi, mengabaikan urusan masyarakat, menzalimi rakyat dan enggan terikat dengan syariah Islam secara kaffah (keseluruhan).
Semoga kita terhindari dari apa yang disinyalir oleh Baginda Rasulullah Saw. dalam sabdanya "Betapa banyak orang yang berpuasa namun tidak mendapatkan sesuatu dari puasanya kecuali rasa lapar dan dahaga." (HR An-Nasa'i).