“Urgensi pengembangan produk perbankan syariah yang inovatif dan kompetitif yang tetap memenuhi prinsip syariah, antara lain kebutuhan Dewan Syariah Nasional (DSN) dalam pengembangan struktur produk syariah untuk wholesale banking dengan memperhatikan global best practice,” bebernya.
BSI Terus Dorong Pertumbuhan Sektor Rill dan Pembiayaan Sindikasi
Bank Syariah Indonesia serius untuk ambil bagian percepatan dalam pertumbuhan ekonomi nasional. Tercermin dalam kenaikan growth bisnis sejak 2 tahun berdiri pasca merger.
Raihan laba tembus Rp 4,26 Triliun tumbuh 40,68% dan aset mencapai Rp 305,73 triliun. Dari sisi pembiayaan juga mengalami pertumbuhan 21% mencapai Rp 207,7 triliun dan NPF Gross Level 2,42%.
Dengan rasio keuangan BSI juga solid, tumbuh dan terintermediasi dengan baik. Terlihat dari ROE (Return of Equity) sebesar 16,84% dan ROA (Return of Asset) sebesar 1,98%.
BSI mencatatkan kinerja positif diatas rata-rata, jika dibandingkan dengan pertumbuhan industri perbankan Indonesia. Mengutip data OJK per September 2022, aset industri perbankan tumbuh 7.75%.
Sedangkan BSI tumbuh 11.53%. Dari segi pembiayaan, pembiayaan BSI tumbuh 22.35%. Sementara industri perbankan tumbuh 11.00%.
Sementara dari rasio ROE (Return of equity) BSI pada September 2022 sebesar 17,44% dan industri perbankan 13,78%. Data ini menggambarkan bahwa performa bisnis BSI tumbuh positif dan sehat melampaui industri perbankan Indonesia.